Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Desas-desus seputar penanganan korupsi Wisma Atlit dan nasib Anas Urbaningrum dan Andi Malaranggeng menyebar. Ada pula informasi tentang perbedaan pendapat seputar kasus ini di tingkatan Pimpinan KPK.
Tribunnews.com mendapatkan informasi yang sudah tersebar luas lewat Blackberry Mesengger bahwa Busyro Muqoddas dan Bambang Widjojanto menolak Anas dan Andi Malarangeng dijadikan tersangka. Padahal, Ketua KPK, Abraham Samad sudah berniat menetapkan keduanya menjadi tersangka karena bukti-bukti yang ada sudah jelas.
Dalam pesan tanpa nama yang diterima Tribunnews.com, disebutkan bahwa Ketua KPK Abraham Samad mulai geram pada sikap pimpinan-pimpinan KPK yang lainnya. Kemarin, tepatnya pada hari Senin tanggal 23 Januari 2012, pada saat rapat pimpinan KPK terkait kasus Wisma Atlet SEA Games, Abraham Samad memberikan sikap yang tegas terhadap para tersangka.
Bahkan Abraham Samad dikabarkan telah mengeluarkan surat penangkapan terhadap Anas Urbaningrum, Ketua Umum Partai Demokrat dan Andi Alfian Malarangeng, Menteri Pemuda dan Olahraga karena mereka bukan lagi sebagai terduga, melainkan sudah menjadi tersangka.
Hanya saja dalam pesan itu dikatakan ketika hendak menandatangani surat penangkapan itu, Abraham Samad dan pimpinan-pimpinan KPK yang lain melakukan rapat untuk menandatangani itu. Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas dan Bambang Widjojanto justru menyarankan untuk menunda dulu penangkapan itu dan mereka juga tidak bersedia menandatangani surat itu. Dalam pesan itu diceritakan bahwa Abraham Samad lantas marah dan mambanting beberapa meja hinggapatah.
Setelah kejadian itu, para Dewan Pembina Partai Demokrat berkumpul di Cikeas malam harinya, untuk membahas masalah itu.
Belum ada yang bisa dikonfirmasi jelas mengenai hal ini, baik dari Busyro Muqoddas dan Bambang Widjojanto.
Berikut isi BBM tersebut:
ADA INFO UNTUK KALANGAN SENDIRI DAN JIKA BENAR ADANYA, MAKA MENJADI KEPRIHATINAN SEKALIGUS KITA SEPERTI DITUNTUT UNTUK KAWAL KPK DAN KETUA KPK ABRAHAM SAMAD SECARA SERIUS.
Ketua KPK Abraham Samad mulai geram dengan sikap pimpinan-pimpinan KPK yang lainnya. Kemarin, tepatnya pada hari Senin tanggal 23 Januari 2012, pada saat rapat pimpinan KPK terkait kasus Wisma Atlet SEA Games, Abraham Samad memberikan sikap yang tegas terhadap para tersangka.
Bahkan Abraham Samad telah MENGELUARKAN SURAT PENANGKAPAN terhadap Anas Urbaningrum, Ketua Umum Partai Demokrat dan Andi Alfian Malarangeng, Menteri Pemuda dan Olahraga karena mereka bukan lagi sebagai TERDUGA, melainkan sudah menjadi TERSANGKA bagi KPK untuk menyelediki lebih lanjut.
Hanya saja sayang, ketika hendak menandatangani surat penangkapan itu, Abraham Samad dan pimpinan-pimpinan KPK yang lain melakukan rapat untuk menandatangani itu. Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas dan Bambang Widjojanto justru menyarankan untuk menunda dulu penangkapan itu dan mereka juga tidak bersedia menandatangani surat itu.
DENGAN DEMIKIAN ABRAHAM SAMAD GERAM DAN MEMBANTING BEBERAPA MEJA DI TEMPAT ITU HINGGA PATAH. Tapi sayang, wartawan tidak ada yang tahu tentang hal demikian. Bahkan wartawan resmi KPK pun tidak mengetahui hal itu.
Setelah kejadian itu, para Dewan Pembina Partai Demokrat berkumpul di Cikeas malam harinya, untuk membahas masalah itu. Dalam pemberitaan media, alasan pertemuan itu dimaksud untuk merapatkan barisan supaya Partai Demokrat semakin solid dan kuat.
Padahal yang sebenarnya adalah untuk membahas RENCANA PENANGKAPAN ANAS URBANINGRUM dan ANDI ALFIAN MALARANGENG oleh KPK.