Laporan Tribunnews Batam, Hadi Maulana
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Getwin, ibu kandung Putri Mega Umboh mengatakan, kasus pembunuhan putrinya merupakan murni rekayasa yang dilakukan oknum perwira menengah di Polda Kepri, berinisial W.
Tudingan itu berdasarkan terawangan lima orang dukun besar yang didatangkan Getwin dari Bali, Jawa dan Sumatra. Para dukun itu diminta memberikan masukan, apakah benar Mindo yang tak lain menantunya tersebut membunuh Putri. Namun kelima dukun itu menyebutkan tidak ada keterlibatan Mindo.
Getwin mengaku, untuk meyakinkan bahwa menantunya adalah pelaku pembunuhan Putri, hampir seminggu lamanya W kerap menelepon. Dan waktu menelepon Getwin pun tidak mengenal waktu.
"Saya tidak mempercayai keterlibatan menantu saya, namun W terus menelpon saya hingga satu minggu sejak pagi ke pagi lagi," terang Getwin dengan nada kesal.
Tak hanya itu, Getwin juga membantah ucapan Ujang yang menyebutkan bahwa pada tanggal 5 Juni 2011 bertemu dengan Mindo di Kepri Mall siang hari. Sebab pada tanggal 5 Juni 2011, Mindo dan Putri baru pulang dari Lampung menuju Jakarta dan kemudian melanjutkan perjalanan ke Batam.
"Jadi murni semua ini rekasaya W untuk menjatuhkan menantu saya, karena W tidak senang dengan menantu saya," tegas Getwein.
Getwein juga kesal dengan perlakuan W yang tiga kali memanggilnya ke Mapolda Kepri dengan alasan akan dijadikan saksi. Namun kenyataannya, Getwein hanya dibiarkan begitu saja.
"Saya bela-belain datang ke Mapolda Kepri tiga kali, soalnya Wibowo bilang saya akan dijadikan saksi, namun pada kenyataanya sama dibohongin Wibowo," gerutu Getwein.
Saat ini AKBP Mindo sedang diadili dengan dakwaan mendalangi pembunuhan istrinya, Putri Mega Umboh. Selain Mindo, pembantunya yakni Ros dan pacarnya, Ujang juga diadili karena menjadi pelaku pembunuhan Putri.