Laporan Wartawan Tribun Jogja, Ade Rizal
TRIBUNNEWS.COM, SOLO – Setelah Balai Termodinamika Motor dan Propulsi (BTMP) menyatakan mobil Esemka tidak lulus uji emisi, Wakil Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo melihat permasalahan selanjutnya hanya bersifat kecil saja. Mobil Esemka kata Hadi tidak membutuhkan tambahan alat apapun seperti converter guna menekan emisi gas buang.
“Rasah templeki opo-opo. Nggak perlu pasang-pasang konverter," tegasnya saat ditemui Tribun Jogja di Balai Kota, Solo, Jawa Tengah, Jumat(2/3/2012).
Permasalahan Esemka katanya hanya bisa diselesaikan dalam waktu satu pekan saja. Ia juga mengaku menerima banyak tawaran alat tambahan untuk membuat Esemka menjadi lebih baik dari sebelumnya.
"Hanya butuh penyesuaian di klep mesin saja. Ngko tak tunggoni sing ndandani nak rampung(nanti saya tungguin yang memperbaiki biar cepat selesai)," kata Rudy.
Rudy juga menyebut, kadar CO mobil Esemka yang mencapai 11,63 gram per KM dan HC+NOX Esemka mencapai 2,69 gram per KM sudah cukup baik untuk mobil yang masih dalam taraf prototype.
"Biasanya bisa sampai 20 (gram per KM kadar CO). Kita sudah di angka 11 ini sudah cukup baik," katanya seraya mengatakan kegagalan tersebut sebagai sebuah hal positif, yang berarti persiapan Esemka bisa dilakukan dengan lebih matang.
Pria yang menggundul kepalanya usai mengantar Esemka ke Jakarta tersebut mengaku akan terus mengawal uji emisi Esemka hingga benar-benar dinyatakan lulus. Rudy pun akan mengikuti aturan uji emisi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
"Pemerintah pusat harus mendampingi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kami tidak akan minta keringanan," jelasnya.
Sementara itu, Wali Kota Solo, Joko Widodo menyatakan tidak akan membuang-buang waktu untuk segera melakukan perbaikan mesin Esemka dan melakukan uji emisi ulang. Dirinya tidak ingin Esemka kehilangan momentum jika proses uji emisi ditunda-tunda. Karenanya, dalam waktu satu hingga dua pekan mendatang pihaknya akan kembali membawa Esemka ke BTMP untuk uji emisi.
Dari kacamata bisnis, katanya, proses branding Esemka sudah berjalan sangat baik hanya dalam jangka waktu dua bulan. "Kalau tidak cepat, kita bisa kehilangan momentum. Kalau kemarin sudah lolos uji emisi, saya yakin permintaan akan naik 4 hingga 5 kali lipat," katanya.