TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Menteri BUMN, Dahlan Iskan tak kecewa dengan sikap Pak Raden yang menolak niatnya memberikan penghasilan per bulan. Saat dikonfirmasi tribun, Sabtu (28/4/2012), Dahlan Iskan mengatakan, niat baiknya tak akan sampai menghapus pahala.
"Niat baik itu dapat satu pahala. Melaksanakan niat baik itu dapat dua pahala. Niat baik yang tidak diterima itu tidak membuat pahalanya terhapus," kata Dahlan Iskan.
Sebelumnya, Drs Suyadi atau akrab dikenal Pak Raden tak pernah menyangka, pemberitaan Rp 10 juta yang diberikan Perusahaan Film Nasional atas instruksi Menteri BUMN Dahlan Iskan membuat heboh. Ia menegaskan menolak 'uang damai' itu.
Ditemui di rumahnya Petamburan III, Jakarta Pusat, Jumat (27/4/2012) kemarin, Pak Raden mengaku beberapa hari setelah Dahlan ke rumahnya, dua orang dari pihak PFN datang membawa amplop berisi uang Rp 10 juta dan kwitansi untuk ditandatangani.
"Tapi saya tidak bisa menerimanya. Itu sumbangan dari FPN atas desakan dari Pak Menteri. Jangan sampai perjuangan saya (mendapatkan hak cipta Boneka Unyil) dihentikan dengan disodori Rp 10 juta," ujar Pak Raden.
Kekagetan Pak Raden secara sengaja diketahui ketika ada koleganya menelpon dan menanyakan apa benar mendapat uang Rp 10 juta. Setelah itu, Pak Raden mencari tahu soal tersebut. Seingatnya, apa yang disampaikan Pak Raden kepada Dahlan agar hak cipta dikembalikan kepadanya.
"Waktu itu cuma bersilaturahim dan guyon-guyon. Pak Dahlan cerita soal pribadi yang pernah tinggal di Surabaya. Tiba-tiba ada berita seperti itu. Saya tidak pernah mendengar dari mulut Pak Dahlan," tandas Pak Raden
Dahlan Iskan kemudian menegaskan, niat baik yang tidak diterima (Pak Raden) itu tidak membuat pahalanya terhapus. Dikatakan, niat baiknya sudah mendapat satu pahala. Melaksanakan niat baik itu sendiri sudah mendapat pahala lagi.
"Niat baik itu dapat satu pahala. Melaksanakan niat baik itu dapat dua pahala. Niat baik yang tidak diterima itu tidak membuat pahalanya terhapus," ungkapnya.