News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Updated

Ucapan Dipelintir, Marzuki Alie Gugat Media Rp 200 Miliar

Penulis: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) bersama Ketua DPR RI Marzuki Alie, saat acara Buka Puasa Bersama di Kediaman Dinas Ketua DPR RI, Komplek Widyachandra, Jakarta, Jumat (5/8/2011). Turut hadir dalam acara tersebut Wapres Boediono, Ketua MPR Taufik Kiemas, Ketua DPD Irman Gusman, Ketua BPK Hadi Poernomo, para Wakil Ketua DPR, sejumlah Menteri KIB II dan duta besar negara Islam. (tribunnews/herudin)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPR RI Marzuki Alie berencana akan melakukan somasi kepada media massa yang telah memelintir pernyataannya. Marzuki menganggap pernyataannya mengenai korupsi yang dilakukan alumni perguruan tinggi negeri (PTN) ternama di Indonesia dipelintir oleh media tertentu.

"Insya Allah saya ajukan somasi kepada media. Saya akan ke Dewan Pers Senin nanti," kata Marzuki di gedung DPR RI Jakarta, Jumat (11/5/2012).

Kalau terbukti apa yang dia somasi maka terbuka kemungkinan menuntut secara perdata media dimaksud dengan mengajukan ganti rugi Rp 200 miliar.

"Nanti kalau menang yang Rp 50 miliar untuk pembinaan media tersebut. Untuk perbaikan kualitas SDM agar ditingkatkan agar memahami betul fungsi media. Dan sisanya (Rp 150 miliar) dibagikan ke  rakyat miskin di Jakarta," kata Marzuki.

Media massa apa yang akan disomasi, Marzuki merahasiakannya.

"Nanti akan ketahuan media yang akan saya somasi," katanya.

Marzuki menegaskan pernyataannya di UI tidak spesifik menunjuk pelaku korupsi pada perguruan tinggi tertentu.

"Kecuali jika saya menyebut banyak koruptor dari sini dan di sana," kata Marzuki.

Kata Marzuki, sudah sangat lama dia didzalimi dan menderita bathin sebab seringkali pernyataannya dipelintir dan dikutip sepotong-sepotong oleh media massa tertentu.

"Yang ini berita berbeda sama sekali dengan apa yang saya ucapkan. Sudah berkali-kali saya rasakan sakitnya dihadap-hadapkan dengan masyarakat," kata dia.

Karena pernyataannya yang dipelintir itu, Marzuki mengaku mendapat banyak kecaman dari masyarakat.

"Saya rasakan betapa sakitnya saya berhadapan dengan publik. Manusia itu diberi kesabaran dan tentu itu ada batasnya. Selama ini saya sabar dan berdosa kalau saya tidak mengingatkan dalam kebenaran dan kebaikan," pungkasnya.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini