Penulis: Ferdinand Waskita/Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA-- Keluarga almarhumah Susana Famela Rompas, korban kecelakaan Pesawat Sukhoi Super Jet 100, melakukan sejumlah persiapan. Salah satunya soal pakaian untuk almarhumah.Itu dilakukan setelah jenazah mantan Putri Pariwisata 2008 itu telah diidentifikasi. Persiapan antara lain dengan menyiapkan baju jenazah untuk Susana.
"Hari ini mamanya mau belanja pakaian untuk diserahkan ke sini, untuk dipakaikan," ujar ayahanda Susana, Terry Rompas, di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Raden Said Soekanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (21/5/2012).
Ibunda Susana, Sutje Rompas, saat ini tengah bertemu dengan bagian antemortem RS Polri. Setelah itu, Sutje akan ke pasar untuk membeli baju jenazah, lantas diserahkan ke pihak rumah sakit siang nanti.
"Kami datang ke sini (RS Polri) untuk mengetahui lebih jelas, sebelum terakhir kali melihat langsung jenazah. Menurut DVI yang mengabarkan kepada kami, penyerahan akan dilakukan pada hari Rabu di Halim Perdanakusuma secara massal," papar Terry.
Susana Famela Rompas adalah sarjana lulusan Universitas Sam Ratulangi, Manado. Ia menguasai Bahasa Jepang, bertinggi badan 166 sentimeter, dan terpilih sebagai Putri Sulteng 2003. Susana juga pernah menjadi finalis Putri Indonesia 2006.
Sementara itu, Santa Fransisca, istri korban Darwin Pelawi, mengaku siap melihat jasad suaminya, yang menjadi korban kecelakaan pesawat Sukhoi Super Jet 100.
Rencananya, besok, Selasa (22/5/2012) sekitar pukul 13.00 WIB, Sisca bersama keluarganya melihat jenazah Darwin di RS Sukanto Polri.
"Kalau saya siap, tapi nanti didampingi keluarga yang lain, karena maksimal bertiga," kata Sisca di RS Sukanto Polri, Senin (21/5/2012).
Sisca mengungkapkan, ia bersama keluarga telah berkonsultasi dengan tim psikolog. Itu dilakukan untuk menyiapkan mental keluarga.
Darwin adalah pilot sekaligus Direktur Operasi Pelita Air Service. Menurut Sisca, kedatangannya hari ini untuk membawakan pakaian bagi jasad suaminya.
Saat ditanya soal siapa saja yang akan melihat jenazah Darwin selain dirinya, Sisca mengaku sedang berkonsultasi dengan keluarga.
"Kami rembugin dulu. Kalau dari saya sih menyarankan lebh baik tidak melihat kondisinya," tuturnya.
Setelah jenazah diterima keluarga, ujarnya, maka akan dilakukan upacara adat dan agama di rumah duka di kawasan Johar Baru, Jakarta Pusat.
Setelah itu, jenazah akan dimakamkan di Pemakaman San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat. Sisca mengaku tidak memiliki firasat apapun sebelum kejadian tragis tersebut menimpa suaminya. "Saya tidak punya firasat apapun," ujarnya.
Baca juga: