TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suasana haru mewarnai pemakaman manajer operasional Maleo Air, Captain Herman Suladji. Anak kedua almarhum, Angria yang tinggal di Las Vegas Amerika Serikat tak dapat mengikuti prosesi pemakaman dan harus menggunakan teknologi Skype, sebuah teknologi video streaming lewat internet.
Herman Suladji, yang juga mertua Badai 'Kerispatih' dimakamkan sore ini di TPU Pondok Kelapa, Jakarta Timur sekitar pukul 13.30 WIB. Setelah sempat dibawa ke rumah duka di kawasan Pondok Kopi untuk disalatkan dari Bandara Halim Perdanakusumah, jenazah langsung dibawa ke TPU Pondok Kelapa.
"Dimata keluarga almarhum merupakan sosok teladan dan humoris, almarhum tidak pernah marah kepada anak-anaknya dan semua anaknya diperlakukan sama," ujar Lucky Novianti kepada Tribunnews.com, Rabu (23/5/2012).
Pantauan Tribunnews.com dibawah sebuah tenda putih prosesi pemakaman Herman Suladji berjalan lancar, seluruh keluarga mengikuti dengan suasana khidmat. Dikatakan Lucky, Almarhum meninggalkan seorang istri dan enam orang anak serta 3 cucu.
Diberitakan, captain Herman Suladji merupakan salah satu penumpang jatuhnya Pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak.
Baca juga: