TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pendiri sekaligus pemilik Kompas Gramedia, Jakob Oetama, menilai Didik Nur Yusuf dan Dodi Aviantara merupakan sosok wartawan yang patut menjadi teladan, lantaran sudah bekerja all out dalam profesinya.
"Saya tidak secara langsung kenal, tentu sekali-sekali ketemu. Mereka wartawan yang all out, memberikan segalanya untuk pekerjaan. Jadi, tidak menjadi beban, tapi panggilan hidup," jelas Jakob Oetama di Gedung Kompas Gramedia, Jalan Panjang, Kebun Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (23/5/2012).
Semangat Didik maupun Dodi dalam menjalankan tugas, lanjutnya, patut menjadi teladan.
"Saya rasa, apa yang kita lakukan setelah keduanya meninggal, semangatnya yang ditinggalkan, sangat (kita) hargai dan akui, dan akan kita lanjutkan," tuturnya
Jakob menuturkan, dalam hidup, manusia hanya berencana, tapi Tuhan yang menentukannya.
"Setiap agama mengajarkan harus siap (untuk itu)," cetusnya.
Didik Nur Yusuf, fotografer Majalah Angkasa, dan Dodi Aviantara, reporter Majalah Angkasa, merupakan korban kecelakaan pesawat Sukhoi Super Jet 100, di Gunung Salak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada 9 Mei 2012. (*)
BACA JUGA
- Trans TV Banjir Ratusan Karangan Bunga
- Pemerintah Minta Maaf kepada Keluarga Korban
- Spanduk Ratusan Tanda Tangan Terbentang di Trans TV
- EE Mangindaan: Kita Kehilangan Putra-putri Terbaik…