TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mata Vista Rindiatika berkaca-kaca. Tatapannya tak pernah beralih dari tanah merah yang dicangkulkan penggali kubur untuk menutup jenazah Ilma Nur Ilmawati di dalam peti. Vista adalah orang yang dihubungi Ilma terakhir sebelum pesawat Sukhoi Super Jet 100 mengalami kecelakaan di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat.
Ilma, menurut Vista, adalah salah satu cabin crew Sky Aviation. Sosok Ilma yang cantik, ramah dan setia kawan, selalu diingat teman-teman. Karena masih sedikitnya pramugari Sky Aviation, Vista kerap terbang bertugas bersama Ilma.
"Dia salah satu sahabat saya. Pada tanggal 9 Mei, pukul 12.00 WIB, dia masih BBM-an sama saya. Saya masih menyimpan BBM nya sampai sekarang. Tadinya kita mau naik pesawat Sukhoi bareng-bareng. Tapi aku masih di jalan," cerita Vista saat ditemui di pemakaman, Rabu(23/5/2012).
Vista sempat bertanya kepada Ilma apakah akan ikut naik pesawat SSJ100 yang melakukan demo terbang. Ilma mengiyakan. Vista merasa karena masih di jalan, meminta Ilma menunggunya, dan itu dilakukan Ilma yang rencananya menjemput Vista di parkiran.
"Makanya saya kehilangan dia banget. Dia sederhana dan cantik. Ini BBM dia terakhir Demo Flight Sukhoi Superjet100 at Halim Perdanakusuma Airport," terang Vita sambil memperlihatkan BlackBerry-nya yang merekam status profil Ilma.
Selama satu tahun tiga bulan, Ilma bisa dibedakan dengan teman-teman lainnya. Dia kerap merelakan waktunya untuk membantu teman-teman, bagaimanapun kondisinya. Hal itu juga diakui teman Ilma, Dian Irvania.
"Dia pernah bilang, aku enggak mau menyakitkan teman. Aku bakal berkorban untuk teman-teman aku. Dalam kondisi apapun, dia bela-belain untuk temannya," ujar Dia yang siang itu mengenakan seragam Sky Aviation berwarna biru.
Selamat jalan Ilma.