TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul memastikan Program Makan Bergizi Gratis tidak mempengaruhi anggaran dari Kementerian Sosial.
Gus Ipul mengatakan selama ini program bantuan sosial (bansos) yang dikelola oleh Kemensos dalam bentuk tunai.
Baca juga: Program Makan Bergizi Gratis Juga Sasar 1,07 Juta Ibu Hamil dan 3,7 Juta Ibu Menyusui
"Tidak mempengaruhi. Dan Kementerian Sosial programnya cash transfer. Jadi tidak ada lagi tunai. Jadi semua non-tunai langsung ke rekening-rekening. Menghindari kekebocoran. Ada dua. Satu lewat Himbara. Yang kedua lewat PT POS. Kalau tidak bisa dijangkau dengan bank, mereka akan diantar dengan PT Pos," ujar Gus Ipul.
Hal tersebut diungkapkan oleh Gus Ipul dalam wawancara eksklusif dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra di Kantor Kemensos, Jakarta, Jumat (10/1/2024).
Baca juga: Makan Siang di Palembang? Ini 5 Tempat Favorit yang Patut Dicoba
Menurut Gus Ipul, Program Makan Bergizi Gratis bakal memiliki dampak yang luas bagi semua aspek.
"Tidak hanya pemenuhan gizi, tapi juga menumbuhkan perekonomian, ikut menyerap tenaga kerja. Banyak sekali ya efeknya. Bahkan juga bisa memperkuat ketahanan pangan kita," tutur Gus Ipul.
Bahkan, menurut Gus Ipul, Program Makan Bergizi Gratis dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
"Ini banyak sekali ya efeknya dari Program Makan Bergizi Gratis ini ya. Kalau kita nanti lihat ke depan ya, akan memiliki sesuatu hal yang mungkin paling kelihatan diantaranya adalah membuka lapangan kerja," ungkapnya.
Seperti diketahui, Pemerintah resmi meluncurkan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) pada 6 Januari 2025 di 26 provinsi.
Program ini dirancang untuk meningkatkan gizi balita, anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui, sekaligus untuk memberdayakan koperasi dan UMKM lokal.
Baca juga: Makan Bergizi Gratis Penuhi Kebutuhan Gizi Sejak Golden Age
Dirinya mengatakan selama ini program Kementerian Sosial kan pada dasarnya memberikan perlindungan kepada masyarakat yang masuk kategori miskin.