News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pesawat Sukhoi Jatuh

DPR Akan Bentuk Panja Kecelakaan Sukhoi

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim SAR gabungan mengevakuasi jenazah, di posko evakuasi Puncak Gunung Salak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (15/5/2012). Pesawat Sukhoi Superjet 100 jatuh di Gunung Salak Sukabumi, Jawa Barat, Rabu 3 Mei lalu saat melakukan demo penerbangan yang disebut Joy Flight. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi V DPR akan menggelar rapat internal guna memutuskan pembentukan Panitia Kerja (Panja) guna penyelidikan kecelakaan pesawat Sukhoi di Gunung Salak Bogor yang menelan 45 korban jiwa.

"Nanti selesai ini, kami akan rapat intern Komisi V untuk memtuskan, apakah mau membentuk panja atau tidak," kata Ketua Komisi V, Yasti Soepredjo Mokoagow, di sela-sela rapat kerja Komisi V dengan pemerintah dan PT Trimarga Rekatama di Gedung DPR, Jakarta, Senin (28/5/2012) malam.

Senada dengan Yasti, anggota Komisi V dari Fraksi PKB, Marwan Jafar, juga menyampaikan hal yang sama.

Menurut Marwan, terlepas adanya protes Kedutaan Besar untuk Indonesia atas pernyataannya, bahwa pembentukan panja itu itu juga untuk menyelamatkan wajah penerbangan di Indonesia di mata internasional.

Menurut Marwan, banyak hal yang harus didalami atas kecelakaan naas tersebut.

Penyelidikan 'Panja Sukhoi' ini dimulai sebelum kedatangan pesawat ke Indonesia hingga kecelakaan terjadi.

Adapun pihak yang bisa dimintai klarifikasi atas kejadian itu, di antaranya pihak perusahaan Sukhoi, pihak yang mendatangkan pesawat, Kedubes Rusia, Kemenhub, ATC (kontrol penerbangan) Angkasa Pura, Kemenlu, SAR, hingga tim penyelamat dan evakuasi.

"Pihak Rusia harus diundang dalam rapat Panja Sukhoi supaya beri keterangan dan kita tidak disalahkan. Dalam hal ini, bahwa KNKT merupakan otoritas penyelidikan kecelakaan Sukhoi sesuai Undang-undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan. Ini supaya kita tidak jadi sampah dunia penerbangan dunia," tandasnya.

"Semua pihak harus diundang hingga Mapala dan dokter," imbuhnya.

Menurut Marwan, tujuan akhir tugas panja tersebut adalah mencari penyebab kecelakaan pesawat sementara. Bahan-bahan dari penyeidikan panja akan menjadi evaluasi penerbangan Indonesia.

"Kecelakaan itu apa human error, natural error, atau yang lainnya," tuturnya.

Ayo Klik:

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini