TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengungkapkan Presiden Prabowo Subianto, adalah sosok yang terbuka dalam berdiskusi.
Gus Ipul mengaku mengenal sosok Presiden Prabowo jauh sebelum dirinya menjadi Menteri Sosial.
Baca juga: Singgung Masakan Nasi Goreng, Megawati: Orang Berpikir Saya Sama Pak Prabowo Bermusuhan
Selama menjadi bawahan Prabowo, Gus Ipul mengaku bebas mengutarakan gagasannya selama rapat Kabinet Merah Putih.
"Kalau menurut saya Pak Prabowo itu orangnya terbuka sih, boleh diskusi, dialog gitu. Bahkan di dalam sidang Kabinet beliau menyampaikan kalau memang gak setuju silahkan lho. Sampaikan gak setuju lho, kita boleh berdebat gitu. Dia beri kesempatan itu, dia buka peluang itu," ujar Gus Ipul.
Baca juga: Dukung Asta Cita Presiden Prabowo, BUMN Gelar Workshop Penggunaan AI dalam Komunikasi Media Sosial
Hal tersebut diungkapkan oleh Gus Ipul dalam wawancara eksklusif dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra di Kantor Kemensos, Jakarta, Jumat (10/1/2024).
Bahkan, menurut Gus Ipul, Prabowo bukan sosok yang galak kepada anak buahnya.
Hal tersebut, kata Gus Ipul, tergambar dalam gaya Prabowo pada retreat Kabinet Merah Putih di Magelang, Jawa Tengah.
"Ya enggak (galak) sih, menurut saya enggak sih. Ya itu ada waktu kita di Magelang gitu kan, Pak Presiden itu ikut lho. Pak Prabowo itu bukan hanya perintah, bukan hanya ini, tapi ikut semua kegiatannya itu, termasuk pagi baris berbaris beliau ikut lho. Datang juga tepat waktu," ungkap Gus Ipul.
Gus Ipul mendapatkan amanah sebagai Menteri Sosial di akhir masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo, dan dilanjutkan di era Prabowo.
Dirinya menilai Prabowo dan Jokowi memiliki persamaan dan perbedaan gaya kepemimpinan.
Menurut Gus Ipul, Prabowo memiliki kecenderungan untuk membentuk satu team building.
"Nampak itu dirancang. Bukan Pak Jokowi tidak melakukan itu. Mungkin dengan cara yang lain. Tapi yang saya ikut terlibat di dalamnya memang dari awal Pak Prabowo itu sudah memberikan arahan-arahan yang cukup jelas kepada kami semua ini tentang hal-hal apa saja yang harus kami lakukan di bidang tugas kita masing-masing," jelas Gus Ipul.
Baca juga: Mensos Gus Ipul: Belum Ada Bansos Khusus untuk Masyarakat Terdampak Kenaikan PPN 12 Persen
Di samping itu, Prabowo juga meminta kementerian dan lembaga untuk selalu sinergi dalam sebuah program Pemerintah.
"Harus berpadu dengan kementerian yang lain. Itu dari awal dijelaskan. Dan juga diminta untuk memahami hal-hal yang mungkin menjadi visi-misinya Presiden lewat Asta Cita, lewat 17 program strategis," pungkasnya.
Konsolidasi antar kementerian dan lembaga, kata Gus Ipul, terus diperkuat untuk menyesuaikan dengan cita-cita Prabowo.