Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Disaster Victim Identification (DVI) Anton Castilani menuturkan proses identifikasi DNA jasad korban Sukhoi Superjet 100 yang ditemukan akan lebih lama, karena kondisi jasad sudah membusuk.
"Proses identifikasi DNA mungkin akan lebih lama karena jasad sudah membusuk, kemungkinan kami akan ambil dari tulang," jelas Anton saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (29/5/2012).
Lebih lanjut Anton menuturkan selain melakukan tes DNA pihaknya juga akan melakukan pencocokan data Ante Mortem yang sudah dimiliki.
"Ante-mortemnya kan sudah ada, nanti hanya tinggal diidentifikasi bagian mana yang ditemukan," jelas Anton.
Diberitakan sebelumnya, warga Kampung Cipari Girang menemukan sejumlah bagian tubuh yang diduga korban Sukhoi.
Selain itu, warga menemukan sejumlah barang yang diduga milik korban di sekitar lokasi penemuan. Beberapa barang yang ditemukan di antaranya KTP, SIM, STNK, ID Card, kartu Jamsostek, kunci kontak, dan beberapa kartu nama.
Pesawat Sukhoi Superjet 100 yang menjalani joy flight mengalami kecelakaan pada 9 Mei 2012 lalu di Gunung Salak. Sebanyak 45 penumpang dan kru menjadi korban dan jasadnya saat ini sudah dikebumikan.
- 20 Korban yang Dapat Asuransi dari Jamsostek
- Jamsostek Siapkan Rp 10 Miliar untuk Korban Sukhoi
- DPR: Dalam Dua Minggu Keluarga Korban dapat Asuransi
- Mistisnya Gunung Salak Ditanyakan Anggota DPR ke KNKT
- KNKT Yakin Pesawat Sukhoi Super Jet 100 Punya FDR
- Nomor Registrasi Pesawat Sukhoi Ternyata Juga Bermasalah