TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Usman Rianse, Rektor Universitas Haluelo, Sulawesi Tenggara, membantah telah menerima aliran dana sebesar Rp 45 miliar, terkait pembahasan anggaran pengadaan alat laboratorium di 16 perguruan tinggi negeri (PTN).
Menurut Usman, pihaknya sama sekali tidak pernah ikut dalam pembahasan proyek tersebut bersama anggota DPR, seperti yang selama ini ramai diberitakan. Bahkan, Usman menolak dikatakan pernah melakukan proses negosisasi terkait anggaran tersebut.
"Tidak ada sama sekali soal proyek pengadaan itu. Saya juga tidak pernah melakukan tawar menawar, karena dari awal saya sudah menolak proyek tersebut," ujar Usman di Kantor KPK, Jakarta, Senin (25/6/2012).
Kendati demikian, Usman membenarkan para anggota DPR pernah berkunjung ke universitasnya. Namun, ia membantah kunjungan tersebut merupakan pertemuan untuk membahas proyek pengadaan alat laboratorium.
"Anggota DPR memang pernah berkunjung ke Univeritas kami, tapi dalam rangka reses dan untuk melihat kebutuhan berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Saya berani jamin dalam kunjungan itu tidak diikuti Angie atau Nazarudin," paparna Usman. (*)
BACA JUGA
- Sidang Xenia Maut Kembali Digelar Setelah 2 Kali Tertunda
- Rektor Universitas Haluelo Emosi Dikatakan Mangkir dari KPK
- Wakil Wali Kota Semarang Bersaksi untuk Soemarmo
- Anggaran Pengadaan Kondom Mencapai Rp 25,2 Miliar