Laporan Wartawan Tribunnews.com, Andri Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menanggapi pandangan akan adanya kartel yang menguasai komoditas kedelai di Indonesia.
Presiden menyatakan, guna mencegah adanya dominasi kartel yang menguasai komoditas kedelai, maka pemerintah memberikan fasilitas bagi asosiasi dan koperasi perajin tempe dan tahu juga melakukan impor.
Dengan itu pula, SBY menegaskan maka pembebasan bea masuk impor kedelai juga memiliki dampak positif untuk menstabilkan harga dan mencegah terjadi permainan di dalamnya.
“Di sini, instrumen yang kita miliki adalah membebaskan bea bagi impor kedelai. Benar asosiasi, rakyat kita berharap janganlah hanya didominasi oleh mereka-mereka yang disebut kartel tadi. sejumlah importir kedelai,” tegas SBY menanggapi keluhan dari perajin tempe dan tahu tentang adanya kartel kedelai, dalam konferensi pers, di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Jumat (27/7/2012).
Lebih lanjut, SBY mengulang pesannya, bahwa kalau pemerintah sudah membebaskan bea masuk impor kedelai, para importir kedelai menurunkan harga. Sehingga hal ini akhirnya dapat memberikan perlindungan kepada konsumen dan rakyat.
Pun demikian, SBY meminta pengawasan semua pihak dan para pelindung konsumen, pers, agar pihak importir bisa bekerja sama, bertenggang rasa.
“Sementara itu kita buka juga kesempatan bagi koperasi, asosiasi tahu dan tempe untuk bisa mengimpor kedelai langsung dan difasilitasi oleh Kemendag. Ini juga untuk memastikan kekhawatiran semua pihak kalau hanya sejumlah importir saja yang menguasai ini (kedelai),” tegas SBY berpesan.
KLIK JUGA: