News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

KPK Tangkap Bupati

Murdaya Tolak Tudingan Persaingan Bisnis dengan Artalyta

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Widiyabuana Slay
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengusaha sekaligus politisi Partai Demokrat, Hartati Tjakra Murdaya, usai diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Amran Batalipu oleh tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di Jakarta, Jumat (27/7/2012). Hartati diperiksa selama 12 jam, terkait dugaan suap pengurusan izin hak guna usaha (HGU) usaha perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Edwin Firdaus

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengusaha, Siti Hartati Murdaya membantah adanya kabar persaingan bisnis tak sehat antara perusahaan perkebunan kelapa sawit miliknya PT Hardaya Inti Plantation (HIP) dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit milik Artalyta Suryani yakni PT Sonokeling Buana.

Anggota dewan pembina partai Demokrat itu justru menuding bahwa adanya pihak tertentu yang menyebarkan kabar fitnah tersebut.

"Tidak benar itu," kata Hartati melalui, pengacaranya, Patra M.Zaen, Minggu (29/7/2012).

Seperti sebelumnya, Hartati pun juga membantah kabar tersebut. Tepatnya, saat ditanyai wartawan usai merampungkan pemeriksaan sebagai saksi terkait kasus dugaan suap Bupati Buol, Amran Batalipu di kantor KPK, Jumat lalu.

Hartati juga membantah jika hubungan tak sehat dengan Artalita dimanfaatkan Bupati Amran.

Karenanya, Hartati justru merasa heran dituduhkan sebagai inisiator pemberian uang suap Rp 3 Miliar kepada bupati Amran.

"Enggak, gak pernah," ujarnya. Dia justru berdalih tidak tahu jika dua orang anak buahnya yakni Yani Ansori dan Gondo Sudjono memberikan uang kepada Bupati Amran. Meski demikian, dia mengungkapkan perusahaannya sangat berpotensi untuk dikacaukan kemanannya jika tak berbaik hati dengan pejabat yang berwenang di daerah tersebut.

"Yang menjadi tekanan bagi kita itu masalah keamanan. Masalah keamanan itu, soal demo," tegasnya.

Sebelumnnya beredar kabar jika hubungan keduanya tak baik lantaran persaingan usaha yang bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah. Ayin atau perusahaan yang dimilikinya memiliki lahan kebun kelapa sawit di Buol. Sebagian diantaranya ada yang yang bersinggungan langsung dengan lahan milik Hardaya Inti Plantation.

Bahkan, persanginan bisnis kedua pengusaha sawit tersebut yang kemudian dimanfaatkan Bupati Buol, Amran Batalipu. Politisi Golkar itu memperoleh keuntungan terkait pengurusan Hak Guna Usaha (HGU) lahan perkebunan kelapa sawit. Terlebih, Amran 'bermain didua kaki'.

Pengacara Ayin, Teuku Nasrullah pun telah membantah perusahaan tersebut milik kliennya. Nasrullah mengatakan, perusahaan itu merupakan milik anaknya Ayin.

Nasrullah menambahkan Ayin tidak memiliki saham di PT Sonokeling Buana. Bahkan, Ayin juga tidak pernah memiliki jabatan struktural di perusahaan anaknya tersebut.

Berita Terkait: KPK Tangkap Bupati

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini