Laporan Ardhanareswari AHP
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra), Agung Laksono, membentuk tim dan pendampingan untuk mengawal pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2012 di Riau.
Ini mengingat waktu persiapan yang semakin sempit dan banyaknya hal yang belum terselesaikan.
"Tim ini bertugas melakukan pendampingan sekaligus melakukan langkah-langkah sehingga PON bisa berjalan," kata Agung Laksono, Jumat (3/8/2012) di Gedung Kemenkokesra, Jakarta.
Tim tersebut dipimpin Agung Laksono. Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi dan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarengeng menjadi wakil dan anggotanya tediri atas berbagai elemen, seperti Kejaksaan Agung, Komisi Pemberantasan Korupsi, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, serta beberapa kementerian, termasuk kementerian keuangan.
Terkait dana tambahan yang bisa jadi dibutuhkan agar PON bisa tetap berjalan, Agung menjelaskan, tim akan mencoba mencari solusi,
"Kalau dana masih bisa akan diminimalisasi, makin diperkecil, tim ini yang akan menentukan," kata Agung. Hingga kini, menurut Agung, masih ada tujuh lokasi pelaksanaan cabang olahraga yang belum rampung.
Selain terkendala masalah dana, PON 2012 juga menghadapi masalah terkait kebijakan daerah yang tak kunjung kelar. Padahal PON akan dilaksanakan sekitar satu bulan lagi, yaitu September nanti.
Agung menambahkan, pukul 13.00 WIB hari ini, Jumat (3/8/2012), tim akan rapat membahas langkah-langkah untuk menyelamatkan pelaksaan PON.
Seperti diketahui, penyelesaian sejumlah fasilitas maupun sarana prasarana PON Riau tersendat akibat terkendala masalah anggaran, belum lagi sejumlah anggota DPRD Riau tersandung kasus dugaan suap dana PON Riau senilai Rp 4 miliar rupiah. Kasus ini disebut-sebut juga diduga melibatkan Gubernur Riau, Rusli Zainal.