News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kasus Travel Cheque

Arie Tak Sebut Miranda sebagai Pemberi Cek Pelawat

Editor: Anwar Sadat Guna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Miranda S Goeltom (kanan), mendengarkan keterangan saksi, Suyitno (kiri), dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (13/8/2012). Miranda diduga terlibat dalam kasus dugaan penyuapan anggota DPR RI periode 1999-2004 dengan cek pelawat, dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia.

Laporan Riana Dewi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Arie Malangjudo, mantan direktur operasional PT Wahana Esa Sembada, kembali hadir sebagai saksi di persidangan dengan terdakwa Miranda S Goeltom, Kamis (16/8/2012).

Dalam persidangan tersebut, Arie menjelaskan kronologis pemberian travel cheque (tc) bagi anggota DPR terkait pemilihan Miranda S Goeltom sebagai Deputi Gubernur Senior (DGS) Bank Indonesia.

Dari kronologi yang dijelaskan Arie, tak satupun disebutkan nama Miranda dalam asal muasal tc tersebut. Bahkan ketika Miranda melontarkan pertanyaan kepada Arie apakah paper bag yang diberikan kepada anggota DPR atas suruhan Miranda, Arie menyanggahnya,"Tidak."

Dalam persidangan, Arie hanya menyebutkan peranan Nunun dalam pemberian cek. Arie menjelaskan pemberian cek pelawat itu bermula dari pemanggilan dirinya ke ruang kerja Nunun pada 7 Juni 2004.

Saat itu, Arie dikenalkan kepada anggota DPR yang tak lain merupakan Hamka Yandhu. "Ibu berbicara kepada saya, dia bilang mau minta tolong menyampaikan terimakasih ke anggota DPR," tutur Arie di ruang persidangan.

Arie saat itu mengaku menolak permintaan Nunun. Namun, ia merasa tak enak kepada Hamka yang saat itu sedang ada di ruangan Nunun.

Barulah saat Hamka keluar dari ruangan, Nunun pun lantas berkata pada Arie bahwa Hamka-lah yang akan mengatur hadiah terimakasih pada anggota DPR tersebut.

"Tamu yang ada di depan saya itu (Hamka) menyampaikan supaya tas itu diberi kode warna," jelas Arie. Akhirnya kantong paper bag yang diduga berisi travel cheque itu pun diberikan kode.

Kode warna yang dimaksudkan tersebut dijelaskan Arie. Menurutnya, di salah satu paper bag ada tanda berwarna kuning. "Tanda kuning di kantong, warnanya pakai spidol, hanya diurek-urek tapi rapih dan ukurannya kecil," tambah Arie.
Kemudian pada 8 Juni 2004, saat pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Arie ditelepon oleh anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PDIP, Dhudie Makmun Murod. Saat itu, Arie diminta agar titipan Nunun tersebut diantar.

KLIK JUGA:

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini