Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pascaperseteruan antara KPK-Polri, citra kepolisian saat ini terpuruk, sehingga mulai kehilangan kepercayaan di mata masyarakat. Bagaimana sikap Irjen Pol Dikdik Mulyana Arief Mansur yang saat ini mencalonkan diri menjadi Gubernur Jawa Barat?
Jenderal polisi bintang dua tersebut mengungkapkan bahwa dirinya maju dalam kancah politik merupakan bagian dari pengabdian kepada tanah kelahiran.
"Siapa pun yang punya keberanian atau keinginan mencalonkan menjadi Kepala Daerah pasti punya itikad baik dan bibit jihad, karena saat ini menjadi pejabat tidak enak," ungkap Dikdik saat ditemui seusai menjalankan serah terima jabatan Kapolda Sumatera Selatan, Rabu (28/11/2012).
Dikdik tidak memikirkan dirinya kalah atau menang dalam pertarungan politik memperebutkan kursi Jawa Barat satu.
"Kita hargai siapa pun yang jadi, kita dukung, tidak adalah saya untuk memecah-mecah begitu," ujarnya.
Menyikapi bahwa saat ini polisi memiliki citra yang kurang baik di mata masyarakat, sehingga mempengaruhi masyarakat Jawa Barat yang akan memilih dirinya, Dikdik menjawab enteng.
"Kita serahkan sepenuhnya pada masyarakat," ujarnya.
Dikdik hanya bermodal itikad baik maju sebagai calon gubernur Jawa Barat. Di masa pensinnya dari anggota Polri, Dikdik hanya ingin menunjukan kecintaan yang utuh pada kampung halamannya.
"Kecintaan utuh terhadap negeri ini, kalau ada potensi yang masih bisa menjalankan, kenapa tidak?," ucapnya.
Di mata Dikdik Jawa Barat secara intelektual orangnya jauh lebih intelek, secara historis Jawa Barat itu dikenal masa lalu, tanahnya jauh lebih subur dari yang lainn tingkat loyalitas dan tingkat kepercayaan orang itu tinggi, sehingga seharusnya Jawa Barat lebih maju.
"Seharusnya Jawa Barat menjadi provinsi terdepan," ujarnya.
*Berita Lengkap Mengenai Pemilihan Gubernur Jawa Barat Silakan Klik Disini