News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Menpora Baru

Roy Suryo Miliki 50 Mercy Hasil Mencicil

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Ade Mayasanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah mobil koleksi Roy Suryo terparkir di kediamannya, di Komplek Pegawai Bank Mandiri Tomang, Jalan S Parman, Jakarta Barat, Selasa (15/1/2013). Tribunnews.com/Abdul Qodir

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Qodir

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - USAI dilantik Presiden SBY, Menteri Pemuda dan Olahraga yang baru Roy Suryo 'diarak' menggunakan mobil lawas klasik Wesler seri Crysler Windsor Limo menuju kantor Kemenpora, Selasa (15/1/2013) petang. Kecintaan pada otomotif tua diyakini Roy menjadi salah satu modal memimpin Kemenpora. Kok bisa?

Mobil produksi tahun 1947 itu merupakan kendaraan langka, dan sempat dipakai sejumlah tokoh penting, termasuk presiden pertama RI, Ir Soekarno.

Pantauan Tribunnews.com, Roy yang mengenakan jas hitam dan peci hitam menumpang mobil klasik berwarna cokelat berplat B 253 HK itu tiba diiringi mobil-mobil milik Persatuan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI) di kantor Kemenpora, Senayan Jakarta, sekitar pukul 17.00 WIB.

Suami dari Ismarindayani Priyanti itu duduk di belakang sopir, yakni Ketua Umum PPMKI Bambang Rus Effendi. "Ini mobil eks Indonesia 1, Presiden Soekarno," ujar Bambang.
Sementara, mobil dinas Royal Saloon berplat RI 45 yang baru didapat mengikuti dari belakang mobil bersejarah itu.

Kapasitas Roy Suryo untuk menjabat Menteri Pemuda dan Olahraga diragukan sebagian masyarakat. Namun, ia akan menjawab keraguan itu melalui kerja keras. Penguasaan akan bidang informatika, teknologi, dan telematika, serta kecintaan pada olahraga otomotif dia harapkan menjadi modal dasar dalam menuntaskan program kerja Kemenpora.

Adalah koleksi mobil Mercedes Benz sebagai wujud kecintaannya terhadap olahraga tersebut.
Politisi Partai Demokrat itu mengaku hasil koleksinya sejak 1998 terhadap mobil pabrikan Jerman sudah mencapai lebih dari 50 unit Mercy. Namun, semua itu didapat tidak dengan cara membeli tunai, melainkan dicicil alias diangsur.

"Kalau ditotal kira-kira ada 50 unit," ujar Roy saat berbincang di kediamannya di kawasan Tomang, Jakarta Barat, Selasa (14/1/2013) malam.

Roy mengaku awalnya tertarik mengoleksi Mercy karena terinspirasi dari hobi yang sama sang ayah. "Wah kayanya asyik nih. Dan saya langsung tertarik pada satu merek, Mercedes Benz," ujarnya.

Ia menjatuhkan pilihan pada Mercy lantaran model dari mobil buatan Jerman itu terbilang konsisten dan tidak pernah lengkang oleh waktu atau timeless. "Kita bisa lihat orang yang menggunakan mobil Mercedes, mau model Batma tahun 65-an, model Kentang tahun 60-an, kebo tahun 70-an, Tiger tahun 1980 sampai 85-an, model Boxer, itu dilihat sampai sekarang masih cakap. Coba bandingkan dengan brand lain, model 80-an kelihatan seperti sudah lama sekali. Coba, Tiger tahun 80-an masih bagus dan cakep," kata Anggota Komisi I DPR tersebut.
Selain model, Roy juga mengagumi kekuatan, keamanan, dan kenyamanan, dari komponen atau sparepart dari mobil tersebut. "Komponennya bertahan 5 sampai 10 tahun, tidak cepat ganti," kata dia.

Tahun 1998 yang menjadi awal tahun krisis moneter (krismon) menjadi awal pula bagi Roy memulai hobinya mengoleksi Mercy. Saat itu, Roy melihat banyak pemilik Mercy menjual mobilnya dengna harga rendah di suratkabar. "Mungkin karena krisis dan harga drop, lalu jadi ada keinginan untuk membeli satu, satu."

Mercedes seri 180 pabrikan 1961 menjadi mobil Mercy pertama yang Roy koleksi. Mobil yang lebih dikenal dengan sebutan Mercy Kentang itu dibeli Roy dari seorang warga seharga belasan juta rupiah. Namun, saat ini mobil klasik itu mempuyai nilai jual mencapai lebih dari Rp 100 juta.
"Kalau sekarang mobil itu harganya bisa sampai ratusan juta rupiah. Iya klasik banget," ujarnya.

Meski bisa mengambil keuntungan besar bila dijual, Roy berprinsip tidak akan pernah menjual Mercy hasil koleksinya. " Tapi, saya setiap membeli tidak berniat nanti untuk dijual lagi. Enggak pernah dijual lagi," tandasnya.

Mulanya Roy sungkan menyebutkan angka pasti jumlah Mercy hasil koleksinya. "Nah, pertanyaan itu yang harus selalu saya jawab dengan senyum saja. Semua ada laporannya di KPK kok. Lengkap dengan nomor kendaraan STNK. Memang ada beberapa yang belum saya laporkan karena memang itu belum jadi, karena masih banyak yang rusak di bengkel dan belum aktif nomornya," terangnya.

Namun, akhirnya ia bersedia menyebutkannya jumlah koleksi Mercy-nya mencapai 50 unit. Dari puluhan mobil itu, Mercy yang paling tua tahun produksinya adalah Mercy seri K 700, 1935.

"Koleksi Mercy yang paling terkini seri Smart karena keluaran baru, tahun 2012. Mobil itu dipakai rally sama istri dan langsung juara. Dia baru kali pertama ikut rally," kata Roy diikuti tawanya.

"Terus terang saya juga kaget, karena awalnya ku kira touring. Tapi, karena saya dari dulu tukang rally, jadi enggak soal, enggak ada masalah," kata Roy.

Lebih lengkap soal koleksi mobil kuno Menpora Roy Surya, baca Tribun Jakarta Digital edisi Pagi, Rabu (16/1/2013).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini