Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Penahanan terhadap Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq atas dugaan suap di balik janji penambahan kuota daging sapi impor, akan membuat suara partai ini terjun bebas dalam Pemilu 2014.
"Awalnya saya membayangkan antara PKS dan Gerindra berada di posisi tiga besar. Tapi kasus ini memuluskan Gerindra dan NasDem di posisi itu. Potensi PKS akan terlempar dari partai empat, sangat besar," ujar Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti.
Dikatakan, kasus yang melibatkan presiden PKS ini memiliki efek domino. Dampak yang paling dekat bakal dirasakan adalah, merosotnya suara pemilih PKS dalam Pemilu Kepala Daerah Jawa Barat, yang mengusung pasangan Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar.
Sedikit banyak, katanya, akan memengaruhi suara PKS. Dan, pasangan Rieke dan Teten (PDIP) lebih terbuka jalannya, karena kader PKS terkena kasus. Pilkada ini juga jadi sinyal atau indikasi bagi suara Pemilu nanti.
"Kendati demikian, PKS sebagai partai kader tetap solid secara internal. Manajemen organisasi PKS selama ini cukup baik. Soliditas itu akan bertambah kuat, jika penetapan tersangka Luthi diikhlaskan penyelesaiannya melalui jalur hukum.
Seandainya status Luthfi digoyang secara politis, bukan tak mungkin organ dalam tubuh PKS pecah. Jadi, tinggal serahkan ke penegak hukum," paparnya.
"Jangan coba mencegah, mengaburkan, atau memberi pertolongan.
Tentu wajar jika ada pertolongan, seperti menyediakan lawyer, data-data infromasi. Tapi jangan memakai kekuatan politik untuk menyelamatkan Luthfi," imbuhnya.
Dengan posisi menyerahkan sepenuhnya pada proses hukum, Ray yakin, tindakan PKS lebih elegan dan terselamatkan. Kalau mencoba menghalangi proses hukum, PKS akan terus tersandera pusaran perkara.