TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik Djayadi Hanan menilai semakin kuat alasan bagi Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk mengambil alih kendali Partai pasca-penetapan Anas Ubaningrum sebagai tesangka.
Menurutnya, Pakta integritas yang sudah ditandatangani pengurus Partai akan menjadi senjata bagi SBY kembali memegang kendali di Partai Demokrat.
"SBY sekarang punya alasan yang kuat atas pengambilalihan kendali partai," ungkap Djayadi yang juga merupakan Direktur Riset SMRC, kepada Tribunnews.com, Jakarta, Jumat (22/2/2013).
Karenanya, menurut dia, tidak akan terjadi keributan di internal Partai, karena penetapan Anas sebagai tersangka.
Meskipun ada muncul spekulasi dan dikait-kaitkannya penetapan Anas sebagai tersangka dengan pernyataan SBY kala di Jeddah, agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera memutuskan status Ketua Umum Partai Demokrat itu.
"Para pengurus dan kader sekarang tergantung pada SBY dalam proses pencalonan legislatif. Jadi para pengurus dan kader akan lebih memilih fokus di pencalegan daripada ribut ribut tak berkesudahan," katanya.
"Saya kira kemungkinannya agak kecil. Mengingat SBY sekarang punya alasan yang kuat atas pengambilalihan kendali partai. Para pengurus dan kader sekarang tergantung pada SBY dalam proses pencalonan legislatif. Jadi para pengurus dan kader akan lebih memilih fokus di pencalegan daripada ribut ribut tak berkesudahan," menurut pengamat politik dari Ohio State University ini.
Lanjutnya lagi, SBY juga tampaknya akan lebih mudah melakukan konsolidasi partai setelah penetapan Anas sebagai tersangka.
"SBY sekarang punya alasan yang lebih kuat dan obyektif untuk melaksanakan delapan poin penyelesaian krisis partainya, seperti disampaikan beberapa minggu lalu," tegas dia.
*Silakan Klik Di Sini untuk berita Anas Urbaningrum Tersangka