Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Ikatan Alumni SMAN 37 Jakarta (IKASMAN 37) Komjen Pol (Purn) Boy Rafli Amar, mengajak generasi muda untuk lebih tertarik meneladani sejarah.
Hal itu disampaikannya dalam acara diskusi dengan keluarga pahlawan nasional bertajuk "Generasi Muda Modal Utama Menuju Indonesia Emas" di SMAN 37 Jakarta, Kamis (14/11/2024), yang digelar IKASMAN 37.
"Saya sangat bangga melihat antusiasme yang luar biasa dari siswa-siswi SMAN 37 Jakarta dan para alumni yang turut berpartisipasi," ujar mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) itu.
"Kehadiran keluarga pahlawan nasional hari ini adalah kesempatan emas bagi kita semua, khususnya generasi muda, untuk lebih memahami nilai-nilai perjuangan, pengorbanan, dan semangat nasionalisme," imbuhnya.
Dia berharap acara seperti tersebut dapat menjadi agenda tahunan IKASMAN37, sebagai wadah edukasi sejarah yang menginspirasi generasi muda.
"Kami yakin, melalui acara ini, semangat para pahlawan dapat terus hidup dan menjadi teladan bagi kita semua dalam menuju Indonesia Emas tahun 2045," ucapnya.
Sementara itu, Humas IKASMAN 37 Debbie Dahlia mengatakan, acara ini digelar dalam rangka mengenalkan pahlawan nasional ke generasi saat ini dan membuat mereka mempelajari sejarah lebih menarik dengan mendengarkan cerita dari keluarga pahlawan secara langsung.
"Kami merasa bahwa saat ini pengenalan akan pahlawan nasional ke generasi muda itu sangat kurang gitu, jadi siswa itu lebih banyak dihadirkan apa ya, hal-hal yang tauladan lah," kata Debbie.
"Jadi kita ingin mereka juga mengenal lebih lanjut bagaimana cerita ke pahlawan langsung dari keluarga sehingga belajar sejarah pun jadi lebih menarik," lanjutnya.
Dalam acara tersebut, terdapat sejumlah keluarga pahlawan yang menjadi narasumber, seperti Adrian Tjokroaminoto yang merupakan generasi keempat dari H.O.S Tjokroaminoto, pahlawan nasional yang dikenal sebagai pendiri Sarekat Islam (SI).
Selain itu, terdapat Iskandar Purba yang merupakan generasi ketiga dari pahlawan nasional asal Sumatera Utara, Kiras Bangun atau Garamata, dan Indri Mononutu, generasi kedua atau cucu dari pahlawan nasional asal Manado, Arnold Mononutu.
Kiras Bangun merupakan pahlawan nasional yang menggalang kekuatan lintas agama di Sumatera Utara dan Karo sejak tahun 1905 hingga wafat pada tahun 1942 untuk menentang penjajahan Belanda.
Sementara Arnold adalah mantan Menteri Penerangan era Soekarno pada tahun 1949-1953 dan sempat menjadi Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok pada tahun 1953-1955.
"Kita ingin dengan para siswa mendengarkan cerita dari para keluarga pahlawan ini, mereka merasa lebih tertarik dengan sejarah para pahlawannya karena negara yang maju yang menghargai para pahlawannya," kata Debbie.
Baca juga: Profil Komjen Purn Boy Rafli Amar, Eks Kepala BNPT Dapat Gelar Kehormatan dari Presiden Jokowi
Untuk diketahui, dalam IKASMAN 37 juga terdapat beberapa tokoh seperti selebriti Krisna Mukti, Direktur Jenderal Perencanaan Pertahanan (Dirjen Renhan) Kementerian Pertahanan Laksda TNI Supo Dwi Diantara, analis komunikasi politik Hendri Satrio, Anggi Suyoto, Abdul Satar, dan anggota DPRD Jakarta Nova Harivan Paloh.