Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menerima audiensi Penjabat Bupati Banyumas, Iwanuddin Iskandar beserta rombongan.
Dalam kesempatan itu, Iwanuddin menyampaikan aspirasi warganya untuk mengusulkan nama gelar pahlawan nasional dari Banyumas.
Iwan mengatakan warga Banyumas mengusulkan nama kakek Presiden Prabowo Subianto, RM Margono Djojohadikoesoemo, sebagai pahlawan nasional.
"Beberapa waktu lalu ada aspirasi dari warga kami yang menginginkan supaya kakek Presiden Prabowo diusulkan menjadi pahlawan nasional," kata Iwan melalui keterangan tertulis, Rabu (11/12/2024).
Baca juga: Kenangan Prabowo Berdiskusi dengan Sang Ayah, Begawan Ekonomi Soemitro Djojohadikusumo
Menurut Iwan, usulan ini dilakukan karena peran besar Margono Djojohadikoesoemo dalam kemerdekaan Indonesia.
"Beliau ada di saat kemerdekaan Indonesia. Tentunya itu tokoh yang dianggap sangat layak mendapatkan gelar pahlawan nasional," ucap Iwan.
Menanggapi hal tersebut, Gus Ipul, mengatakan gelar pahlawan nasional tersebut memang layak diberikan kepada Margono Djojohadikoesoemo atas perjuangan yang telah dilakukannya.
"Memang Banyumas terkenal sebagai basis perjuangan kemerdekaan. Silakan diproses sesuai aturan, kami siap mendukung," kata Gus Ipul.
Menurut Gus Ipul, usulan gelar pahlawan nasional tersebut dapat ditindaklanjuti karena berasal dari usulan masyarakat.
Hal itu untuk mengakomodasi suara masyarakat yang menginginkan salah satu tokoh mereka mendapat gelar pahlawan nasional.
Baca juga: Yusril Tegaskan Presiden Prabowo Bakal Lanjutkan Kebijakan Jokowi Dalam Bidang HAM
"Ini suara masyarakat, kita tindaklanjuti. Nanti secara teknis bisa dibahas dengan Dirjen," kata Gus Ipul.
Sebelumnya, Gus Ipul mengungkapkan pemberian gelar pahlawan nasional bakal dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Sehingga pemberian gelar pahlawan nasional tidak dilakukan pada 10 November yang merupakan Hari Pahlawan.
Pasalnya, Prabowo bakal melakukan lawatan ke luar negeri selama dua pekan, sejak hari ini.
"Nanti kita tinggal tanggal 10 November puncaknya. Kemudian disusul pemberian gelar pahlawan yang waktunya akan menyesuaikan nanti setelah presiden pulang dari lawatan luar negeri," ujar Gus Ipul di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Jumat (8/11/2024).