Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menyinggung kondisi geopolitik global yang terus memanas saat memberikan sambutan acara Penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Alokasi Transfer ke Daerah (TKD) secara digital, serta peluncuran Katalog Elektronik versi 6.0, di Istana Negara, Jakarta, pada Selasa, (10/12/2024).
Prabowo mengatakan, kondisi geopolitik global sekarang ini penuh dengan ketidakpastian.
"Berkali-kali saya ingatkan dan kita semua sadari bahwa kondisi geopolitik dan geoekonomi dunia berada dalam keadaan yang penuh ketidakpastian, diwarnai oleh ketegangan peperangan, persaingan ketat antar negara-negara besar," kata Prabowo.
Ketegangan geopolitik tersebut menyebabkan ketidakpastian ekonomi. Bahkan, ada kecenderungan perlambatan ekonomi negara negara besar.
"Kita patut waspada, tapi patut juga kita bersyukur bahwa kondisi bangsa dan negara kita hari ini berada dalam keadaan yang damai," katanya.
Namun, menurut Prabowo, bangsa yang stabil dan damai sekarang ini justru menjadi tidak biasa. Banyak negara negara yang lebih kaya dan maju, justru diguncang ketidakstabilan. Salah satunya karena ada upaya darurat militer.
"Bahkan kita harus waspada bahwa setiap saat bisa muncul kondisi yang lebih parah dari kondisi sekarang," tuturnya.
Baca juga: Prabowo: Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan Jalan Keluar dari Kemiskinan
Oleh karena itu, kata Prabowo, APBN 2025 dirancang untuk menjaga stabilitas, inklusifitas, keberlanjutan, dan kehati-hatian.
"Kita punya cita-cita yang tinggi tapi kita harus terus melakukan pengendalian ekonomi secara prudent, hati-hati dan terencana dengan baik," pungkasnya.