TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mundurnya sejumlah kader Partai Demokrat karena mengikuti jejak Anas Urbaningrum ditanggapi dingin oleh Partai Demokrat. Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, mengatakan setiap kader memiliki hak untuk keluar dari Demokrat.
"Terserah mereka saja mundur, itu pilihan mereka," kata Max ketika dihubungi Tribunnews.com, Minggu (24/2/2013).
Max mengatakan, mundurnya sejumlah pengurus Partai Demokrat yang mengikuti keputusan Anas tidak mempengaruhi elektabilitas partai. Ia yakin partai Demokrat akan kembali normal. Menurut Max, apa yang terjadi Demokrat juga dialami partai lain. "Ya kayak Golkar, kadernya ada menyebrang ke NasDem," ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Direktur Eksekutif Partai Demokrat, Rahmat Hidayat, menegaskan sikapnya mundur dari keanggoataan Partai Demokrat. Rahmat mengaku tidak menemukan politik santun, cerdas, dan bersih di Partai Demokrat sebagaimana yang selama ini sering digembar-gemborkan. Orang dekat Anas Urbaningrum ini pun mengaku belum berpikir untuk pindah partai.
Selain Rahmat, Ketua DPC Demokrat Tridianto juga mengundurkan diri. "Saya mengundurkan diri jadi Ketua DPC Demokrat Kabupaten Cilacap karena sudah tidak nyaman lagi menjadi pengurus," kata Tri ketika dikonfirmasi, Minggu (24/2/2013).
Tri pun beralasan mundur karena ingin fokus membantu Anas mencari keadilan. "Saya wakafkan nyawa saya untuk keadilan di Republik Indonesia yang saya cintai," tukasnya.
Ia pun yakin Partai Demokrat akan hancur dan elektabilitas tidak akan naik. "karena di dalam Demokrat banyak fraksi-fraksi yang haus kekuasaan," tegasnya.