Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Jabatan prestisius ketua umum Partai Demokrat saat ini lowong setelah ditinggal Anas Urbaningrum. Dalam beberapa hari terakhir mencuat sejumlah nama kandidat orang nomor satu di partai berlambang mercy itu.
Ketua DPP Partai Demokrat Umar Arsal mengatakan sesuai AD/ART Partai Demokrat maka ketua umum yang baru dipilih melalui KLB. Namun untuk saat ini KLB belum saatnya dilaksanakan menunggu situasi internal Demokrat membaik.
Kemungkinan KLB akan digelar sebelum April 2013 menjelang batas waktu penyerahan DCS atau daftar calon sementara calon anggota legislatif (Caleg) Demokrat, sebab sesuai ketentuan KPU ketua umum dan sekjen harus menandatangani DCS.
"Tetapi saya dengar, DCS bisa ditandatangi tidak perlu ketua umum. Kecuali DCT (daftar caleg tetap)." kata dia kemarin.
Nah, siapa saja nama-nama calon ketua umum Demokrat. Pengamat Politik Iberamsjah kepada Tribunnews.com beberapa waktu lalu mengatakan SBY sebagai pemegang kendali Demokrat tentu akan memilih sosok yang tidak menimbulkan pertentangan dari dalam kader Demokrat serta tidak disorot dari luar.
Untuk itu SBY diperkirakan akan memilih calon ketua umum yang bisa diterima semua pihak. "Karena SBY ini orangnya tidak suka ribut-ribut jadi dia akan pilih yang aman," kata Iberamsjah.
Dia menyebut sejumlah nama. Diantaranya Anggota Dewan Pembina Demokrat Hayono Isman dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo yang tak lain juga anggota Dewan Pembina Demokrat.
Informasi lain juga menyebut Agus Hermanto, politisi senior Demokrat yang kini Ketua Komisi X DPR punya peluang jadi ketua umum Demokrat. Agus dikenal sosok yang santun, bersahaja, dan diterima baik di kalangan internal Demokrat.
Soal Agus Hermanto ini, Ruhut Sitompul sudah memberi sinyal. Kemarin di DPR, Ruhut mengatakan calon ketua umum Demokrat tidak jauh-jauh dari keluarga SBY. Sementara Agus adalah keluarga Presiden SBY.
Ruhut juga tak menampik Edhie Baskoro Yudhoyono masuk jadi kandidat ketua umum.
Dari luar Demokrat mengemuka nama Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Pramono Edhie serta Menko Polhukam Djoko Suyanto.