TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tudingan Anas Urbaningrum bahwa dirinya ibarat bayi yang tak diinginkan lahir ketika terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat terbukti. Saat Kongres Partai Demokrat II di Bandung pada Mei 2010, Ketua Dewan Pembina Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) awalnya menginginkan Anas hanya menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen).
Namun setelah Anas terpilih, justru SBY meminta seluruh pengurus dan kader Demokrat untuk mendukung Anas. "Saya pelaku sejarah dan memang betul Pak SBY menginginkan Anas jadi Sekjen. Kenapa? Karena beliau melihat Anas memiliki potensi hebat. Sehingga jika belajar dulu selama 5 tahun menjadi Sekjen, akan menjadi pemimpin yang brilian," tegas Max Sopacua di Jakarta, Selasa (26/2/2013).
Menurut Max, karena situasi, kondisi serta Anas diinginkan peserta kongres, maka ia terpilih menjadi Ketua Umum. Dan ketika Anas diinginkan oleh peserta, SBY tidak melakukan intervensi.
"Saya ingat sekali waktu pemilihan putaran kedua, ketika itu Pak SBY di podium mengatakan, pilihlah sesuai hati nurani anda. Pak SBY tidak meminta peserta Kongres memilih calon tertentu,"lanjut Max.
Dan ketika Anas terpilih menjadi Ketua Umum, SBY langsung merangkul Anas dan berpesan agar Demokrat semakin sukses ditangan Anas.
"SBY juga berpidato, agar seluruh kader menghormati putusan kongres dan menghormati ketua terpilih yakni Anas," jelas Max.