News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Anas Urbaningrum Tersangka

Golkar Ingatkan Kader Demokrat Tak Usah Urus Partai Lain

Editor: Rachmat Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nurul Arifin

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA-Para kader Partai Demokrat diingatkan untuk berkonsentrasi, fokus membenahi problem di internal partainya. Para kader Demokrat juga diimbau tak perlu menyambar urusan rumah tangga partai lain.

Hal itu dikatakan Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Nurul Arifin ketika dimintai tanggapan pengurus DPP Partai Demokrat Rachlan Nashidik terkait pengusungan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie atau Ical pada Pemilihan Presiden 2014..

"Kepanikan yang diakibatkan kebakaran di dalam rumahnya sebaiknya segera disiram air biar padam. Jangan disiram bensin, malah tambah membara," kata Nurul di Jakarta, Kamis (28/2/2013).

Nurul berharap, prahara di Partai Demokrat segera diselesaikan dengan cara yang damai agar seluruh parpol dapat membenahi negara. Untuk itu, Nurul kemudian menyarankan agar para kader Demokrat menghentikan kepanikan politik yang menurut dia seperti orang frustrasi.

"Jangan sampai terjadi deparpolisasi (menghilangkan kepercayaan publik terhadap partai) yang justru diakibatkan ulah orang partainya sendiri. Lama kelamaan masyarakat lelah disuguhi sinetron yang tidak bermutu," kata anggota Komisi I DPR itu.

Nurul menambahkan, "Golkar tetap konsisten dengan keputusan Rapimnas Golkar untuk pencapresan Aburizal. Kami akan terus bekerja keras dan tidak akan surut oleh upaya-upaya aborsi dari berbagai pihak."

Seperti diberitakan, sikap Anas Urbaningrum pascamundur sebagai Ketua Umum Partai Demokrat disebut telah membenamkan rencana kelompok aktivis di Demokrat untuk menghadapi pengusungan calon presiden dan wakil presiden di Pemilu 2014 .

Tindakan Anas, kata Nashidik, membuat peluang Demokrat lebih kecil untuk menandingi partai lain di Pilpres 2014 . Padahal, menurut dia, tugas utama Demokrat adalah mencegah Ical dan Prabowo Subianto menjadi presiden 2014 .

"Kita tidak boleh membiarkan Indonesia menjadi negara paria. Kami punya kepentingan besar agar partai ini mampu kembali bangkit untuk mendapat suara yang cukup agar kami bisa pastikan ada alternatif lain, putra-putra bangsa lain yang jauh lebih baik untuk bisa kita majukan sebagai capres 2014 . Anas korbankan hal itu hanya semata-mata kepentingannya," kata Nashidik.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini