TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - M. Rahmat, Mantan Wakil Direktur Eksekutif Partai Demokrat, mengatakan pertemuan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dengan ketua DPD dan DPC siang ini kemungkinan besar adalah membahas rencana Kongres Luar Biasa (KLB).
"Banyak kemungkinan yang bisa kita terjemahkan. Bisa juga persiapan KLB agar suaranya bisa dipetakan, bisa juga untuk menyikapi statement (pernyataan) Mas Anas beberapa waktu lalu," ujar Rahmat dalam diskusi 'Efek Anas Makin Panas', di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (2/3/2013).
Menurut Rahmat, pertemuan ini penting dilakukan agar SBY mengetahui peta politik internal Demokrat terkait kekuatan loyalis Anas.
Anas Urbaningrum, bekas Ketua Umum, memiliki basis massa yang yang kuat di basis DPD dan DPC.
"Di KLB yang hadir adalah seluruh komponen partai. Yang punya hak pilih adalah lima suara Dewan Pembina, tiga suara DPP, dua DPD, satu DPC. DPD dan DPC mayoritas kekuatan Mas Anas. Kalau diadakan KLB, maka peta politik sangat rawan, bagi yang tidak inginkan loyalis Anas. Yang punya hak suara adalah mereka," katanya.
Lebih lanjut dikatakan Rahmat, sejauh ini perhelatan kongres Demokrat selalu berjalan demokratis. SBY akan semakin khawatir sebab sejak 2011 DPD dan DPC sudah dipenuhi loyalis Anas.
"2009 belum sepenuhnya loyalis anas. Tahun 2011 kan sudah terjadi penggantian DPD Provinsi, DPC kab/kota yang semuanya dipimpin Anas Urbanigrum. Di sini letak peta politiknya," ujarnya.
Klik: