TRIBUNNEWS.COM, TASIKMALAYA - Firman Arif Nugraha, anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang juga mahasiswa Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya, berjalan kaki dari Alun-alun Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, hingga Bundaran Masjid Agung, Kota Tasikmalaya, Sabtu (2/3/2013).
Aksi ini dilakukan Firman sebagai bentuk keprihatinan atas dijadikannya mantan Ketua PB HMI Anas Urbaningrum, sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek Hambalang. Firman menilai, seniornya dijadikan tersangka atas desakan politis elite penguasa.
"Saya sangat prihatin, sosok Anas yang cerdas, pintar, dan berwibawa dijadikan tersangka. Saya menilai pihak penguasa yang juga petinggi Partai Demokrat telah mengintervensi KPK. Sebagai unjuk keprihatinan, saya berjalan kaki dari Manonjaya ke Masjid Agung Tasikmalaya," ujar Firman, beberapa saat sebelum start.
Aksi yang dilakukan Firman mendapat dukungan pengurus HMI Cabang Tasikmalaya, serta HMI Komisariat Unsil. Sedianya Firman akan mengambil start pukul 08.00 WIB, namun aksi jalan kaki baru bisa terlaksana sekitar pukul 09.00 WIB. Mahasiswa Fakultas Pertanian mendapat kawalan sekitar 20 mahasiswa dari HMI.
Dengan kawalan sebuah mobil sedan patroli polisi, Firman berserta rombongan berangkat dari Alun-Alun Manonjaya. Selama menempuh perjalanan kaki sejauh 12 kilometer, tidak ada masalah berarti bagi Firman. Sementara, teman-temannya secara bergiliran jalan kaki dan naik kendaraan.
Ketika sampai di kawasan pertigaan Ciherang, Firman mendapat teman berjalan. Seorang petani mengaku bernama Utir Sutirman, langsung mendampingi Firman berjalan kaki hingga tiba di Bundaran Masjid Agung, Kota Tasikmalaya.
Sejumlah teman Firman pun turut mendampingi, dengan membawa spanduk bergambar Anas dan bertuliskan 'Save for Anas'.
Rombongan ini pun sampai di Bundaran Masjid Agung sekitar pukul 11.30 WIB. Mereka disambut belasan teman sesama mahasiswa yang sudah berkumpul di bundaran.
"Firman sangat mengidolakan Anas. Makanya, ketika kasus Hambalang mulai mencuat, ia resah dan berjanji akan unjuk keprihatinan dengan berjalan kaki jika Anas ditetapkan sebagai tersangka," ungkap Arif Mutaqin dari HMI Komisariat Unsil.
Usai beristirahat, Firman kembali menegaskan keprihatinan atas diseretnya Anas menjadi tersangka.
"Saya tidak percaya Anas melakukan perbuatan seperti yang dituduhkan. Saya minta KPK benar-benar bisa menegakkan hukum yang seadil- adilnya terhadap Anas. Jangan karena diintervensi. Berikanlah publik pelajaran hukum yang baik," paparnya.
Utir yang sempat mendampingi Firman berjalan kaki, mengaku aksinya spontan saja, setelah melihat ada rombongan berjalan kaki.
"Ketika saya tanya, ternyata sebagai unjuk keprihatinan terhadap Anas, ya saya secara spontan langsung ikut," cetusnya, seraya mengaku kagum terhadap sosok Anas yang pembawaannya tenang. (*)