News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Anas Urbaningrum Tersangka

Pramono Anung Sentil Pernyataan SBY

Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Politisi senior PDIP, Pramono Anung Wibowo, mendapatkan ucapan selamat dari para undangan yang hadir seusai menjalani sidang promosi untuk mendapatkan gelar doktor ilmu komunikasi di Gedung Graha Sanusi Universitas Padjadjaran (Unpad), Jalan Dipati Ukur, Kota Bandung, Jumat (11/1/2013). Pada sidang tersebut hadir sejumlah tokoh nasional, diantaranya Megawati Soekarnoputri, Jusuf Kalla, Surya Paloh, Akbar Tanjung, Adhyaksa Dauld, pengusaha Arifin Panigoro, Ketua MK Mahfud MD, Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto, Jubir KPK Johan Budi dan sejumlah anggota DPR RI. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Pramono Anung menyentil pernyataan SBY yang mengatakan ada elit politik dan kelompok tertentu yang berencana membuat gonjang ganjing negara membuat pemerintahan tidak bisa bekerja.

Pernyataan SBY tersebut menyusul persoalan di internal Partai Demokrat. Menurut Anung, persoalan internal Demokrat tersebut harusnya diselesaikan di internal Demokrat sendiri.

"Saya jujur ingin katakan persoalan internal Demokorat seyogianya diselesaikan Demokrat sendiri. Kalau kemudian SBY (mengatakan) ada elit yang manfaatkan itu, secara jujur ingin saya katakan sekarang ini tahun politik, kalau ada orang yang komentar dan ambil momentum itu tidak perlu ditanggapi," ujar  Pramono usai menghadiri peluncuran buku 'Biografi Mahfud Terus Mengalir', di MK, Senin (4/3/2013).

Menurut Pramono, semua unsur politik di negara ini tidak ada yang berniat membuat gonjang-ganjing seperti yang dikatakan Presiden SBY. Semuanya akan menjaga hingga proses Pemilu 2014 selesai.

"Semuanya pasti akan menjaga pemerintahan ini berakhir 2014. Kita punya Demokrasi dan hargai demokrasi itu. Yang nggak sabar persoalan Demokrat dibawa keluar dan berlebihan," tukas politikus PDI Perjuangan itu.

Klik:

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini