News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Anas Urbaningrum Tersangka

Demokrat Terbelah Soal Plt Ketua Umum atau KLB

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Gusti Sawabi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah kader dan petinggi Partai Demokrat berbeda pendapat soal perlunya kongres luar biasa (KLB) untuk memilih ketua umum yang baru atau langsung menunjuk pelaksana tugas (Plt) ketua umum tanpa melalui KLB.

Dari kubu eks Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum tampaknya menginginkan digelarnya KLB. Saan Mustopa, Sekretaris Fraksi Partai Demokrat DPR yang dikenal sebagai loyalis Anas Urbaningrum menegaskan hampir semua kalangan di Demokrat terutama di DPD dan DPC Demokrat menginginkan KLB.

Menurut Saan untuk melaksanakan KLB bukan perkara susah. Rapimnas Demokrat yang diadakan bulan lalu bisa dicanangkan seminggu sebelumnya dan berjalan sukses. "Peserta kongres itu kan sama dengan Rapimnas aja. Rapimnas saja bisa disiapkan dalam waktu seminggu, sama dengan KLB," kata Saan di gedung DPR Jakarta kemarin.

Entah membela siapa, namun Ketua DPP Demokrat bidang Media Andi Nurpati menegaskan kalau partainya tidak akan menggelar KLB tetapi langsung melakukan pengangkatan atau penunjukkan Plt Ketua Umum pengganti Anas Urbaningrum.

"Jika dilaksanakan KLB (Kongres Luar Biasa) dalam kurun waktu sangat singkat maka hal itu sangat sulit dilaksanakan," kata dia.

Apalagi menjelang penyerahan daftar calon sementara (DCS) 9 April 2013 nanti yang harus diteken ketua umum dan sekjen partai.
Oleh karena itu, kata dia, maka solusi terbaik adalah Majelis Tinggi Demokrat untuk sementara menunjuk Plt ketua umum sambil mempersiapkan KLB ke depan.

Sebelumnya Pengamat Politik, M Qodari, mengatakan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)  akan berpikir ulang menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) dalam waktu dekat, untuk memilih ketua umum yang baru menggantikan Anas Urbaningrum sebab bukan mustahil KLB akan menjadi arena kubu Anas menyusun kekuatan baru.

Menurutnya, dengan kekuatan Anas yang masih ada di tingkat akar rumput Demokrat, tentu tidak bisa dianggap remeh.

Dengan kata lain, meskipun Anas sudah mundur dari kursi Ketua Umum Demokrat, tapi loyalisnya di Demokrat masih ada.

Jika SBY menggelar KLB dengan pendekatan buttom up seperti ini, Oadari menilai akan muncul calon ketua umum potensial dari bawah.

"Tapi, kalau dalam KLB siapa yang menang apakah bisa diajak ngomong (oleh SBY), itu lain," tuturnya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini