TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Dewan Pembina Demokrat Hayono Isman tidak setuju jika Susilo Bambang Yudhoyono menjabat sebagai Ketua Umum Demokrat. Pasalnya, tugas SBY sebagai presiden akan segera berakhir.
"Beliau harus fokus ya untuk bisa bertugas sebagai Presiden. Menurut saya jangan diganggu oleh tugas-tugas di partai politik," kata Hayono Isman di Gedung DPR, Jakarta, Senin (18/3/2013).
Menurut Hayono, Majelis Tinggi Demokrat tidak bersifat permanen sehingga dalam ajang KLB diharapkan adanya ketua umum yang baru.
"Sehingga nanti ketum itu yang akan melaksanakan tugas-tugas dalam menghormati keputusan KPU dan sekaligus meningkatkan elektabilitas PD," imbuh Anggota Komisi I DPR RI itu.
Ia mengatakan saat ini Majelis Tinggi sedang mengintevarisir nama kandidat ketua umum. Kemudian disaring dan didapatkan satu calon.
"Menurut saya sebaiknya aklamasi," tuturnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Demokrat Gede Pasek Suardika mengusulkan Susilo Bambang Yudhoyono turun langsung menjadi Ketua Umum. Pasek mengusulkan hal itu setelah melihat dinamika menjelang Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat di Bali.
"Ketua Umum itu langsung Pak SBY, diluar itu yang mengambil pasti faksionalisasi yang terjadi. Siapapun dia itu yang ditawarkan," kata Pasek di Gedung DPR, Jakarta, Senin (18/3/2013).
Menurut Pasek, hanya SBY sebagai faktor perekat sementara hingga 2015.
"Langsung saja dihandle oleh Pak SBY sebagai Ketum, kemudian demokrasinya terpimpin, AD/ART mengacu ke 2005," tuturnya.
Klik: