Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) menyayangkan kejadian yang menimpa Kapolsek Dolok Pardamean Polres Simalungun, AKP Andar Yonas Siahaan yang menjadi korban penganiayaan warga.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Agus Rianto mengungkapkan menyatakan prihatin atas kasus tersebut.
"Kita prihatin ternyata masih ada masyarakat atau warga kita yang melindungi pelaku kejahatan bahkan tidak segan-segan melakukan kekerasan kepada ptugas yang menjalankan tugas.," kata Agus di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (28/3/2013).
Dikatakan Agus memang protap yang dilaksanakan anggota Polri, selalu ditekanan pimpinan selalu menginformsikan kepada masyarakat 'kami dari kepolisian'. Hal tersebut sudah dilaksanakan Kapolsek saat melakukan penangkapan pelaku judi.
"Sudah berupaya memberikan tembakan pringatan, namun masyarakat tetap beringas, prosedur sudah dilaksnakan," ungkapnya.
Kapolsek Dolok Pardamean Polres Simalungun AKP Andar Siahaan awalnya menggerebek kawasan perjudian di Desa Dolok Saribu, Kecamatan Dolok Pardamen, Simalungun, Sumut, Rabu (27/3/2013) malam bersama tiga anak buahnya.
Saat terjadi penangkapan, istri seorang pelaku meneriakinya maling kepada Kapolsek dan tiga anak buahnya yang menangkap pelaku perjudian. Melihat massa yang banyak dan kondisi tidak kondusif Kapolsek dan tiga anak buahnya melepaskan pelaku perjudian yang sebelumnya ditangkap.
Tetapi Massa tetap tidak bisa dikendalikan sampai akhirnya Kapolsek dan tiga anak buahnya kabur menggunakan mobil.. Malangnya mobil yang dibawanya terperosok ke parit di Desa Buntu Bayu Pane Raja dan dilakukan pengeroyokan sampai akhirnya sang Kapolsek meninggal di lokasi kejadian.