News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kelompok Bersenjata Serang Lapas

Jabatan Pangdam Dicopot Akibat Pernyataan Terlalu Dini

Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mayjen TNI Hardiono Saroso
Laporan Wartawan Wartakotalive.com,Leonard A.L Cahyoputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Wakil Komandan Jenderal Kopassus Sutiyoso menilai, dicopotnya Pangdam IV Diponegoro Mayor Jenderal TNI Hardiono Saroso dari jabatannya akibat pernyataan yang terlalu dini, bahwa dalam penyerangan Lapas Cebongan, Sleman tidak ada anggota TNI yang terlibat.
"Itu akibat pernyataan beliau yang terlalu dini, menyatakan bahwa TNI tidak terlibat, ternyata terbukti," kata Sutiyoso kepada wartawan di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (6/4/2013).
Sutiyoso mengatakan pernyataan tersebut secara hukum tidaklah salah, namun bila dilihat secara etika jelas salah. Seharusnya, seorang Pangdam tidak menyimpulkan suatu permasalahan terlalu dini. 
Ia menilai, pencopotan Mayjen TNI Hardiono merupakan langkah yang tepat dan merupakan hukuman yang sangat berat mengingat posisinya yang seorang Jenderal dan dipindahkan. 
Sutiyoso mengatakan mengerti perasaan yang dialami Hardiono. "Saya tahu perasaan beliau mendapatkan mutasi seperti itu," akunya.
Untuk diketahui, pascapenyerangan Lapas Cebongan, Hardiono sempat menyatakan bantahan atas keterlibatan anggotanya dalam peristiwa tersebut. Waktu itu, ia memastikan dengan tegas bahwa pelaku penambakan bukanlah TNI, pelaku merupakan orang tidak dikenal.
Namun, setelah TNI AD membentuk tim investigasi yang di ketuai oleh Brigjen TNI Unggul K Yudhoyono, mengakui bahwa oknum Grup 2 Kopassus Kartosuro adalah pihak penyerang empat tahanan terkait pembunuhan Serka Santoso.
Brigjen Unggul mengatakan, penyerangan ini berhubungan dengan pembunuhan terhadap Serka Heru Santoso, yang juga anggota TNI AD, pada 19 Maret 2013 dan pembacokan terhadap mantan anggota Kopassus Sertu Sriyono pada 20 Maret 2013 oleh kelompok preman di Yogyakarta.
Atas penyataan Pangdam IV Diponegoro Mayor Jenderal TNI Hardiono Saroso mengakibatkan dirinya dicopot dari jabatannya dan digantikan oleh Mayor Jenderal TNI Sunindyo yang sebelumnya menjabat Asisten Personalia (Aspers) Kepala Staf TNI AD (KSAD).
Prosesi pelantikannya sendiri akan dilakukan secara resmi pada Senin (8/4/2013) mendatang.
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini