Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Mantan Ketua DPC Demokrat Cilacap Tri Dianto masih terus mengupayakan adanya Kongres Luar Biasa (KLB) tandingan. Tri menargetkan mendapatkan suara dukungan dari 300 suara DPD dan DPC untuk menyelenggarakan KLB tersebut.
Menurut Tri, KLB Demokrat yang berlangsung di Bali dimana Susilo Bambang Yudhoyono sebagai ketua umum tidak berjalan demokratis.
"Ini kan Partai Demokrat, dan demokrat itu berarti demokrasi. Betul Pak SBY menjadi Ketua Umum. Tapi, apa iya menjadi Ketua Umum itu dengan cara menciderai demokrasi? Kan enggak bisa. Tapi apa yang dilakukan kemarin dalam KLB, tidak ada demokrasi," ungkap Tri di Jakarta, Jumat (5/4/2013).
Tri pun mengakui jika hasil KLB tandingan itu dapat menjadi rujukan untuk mengikuti Pemilu 2014. Untuk itu ia berharap KLB itu selesai dengan cepat.
"Makanya, kita sedang berusaha agar KLB Tandingan ini kuorum. Sekarang baru dapat 215 DPC dan 6 DPD sama 17 sekretaris DPD suara. Mereka itu kecewa, kemarin enggak diundang," imbuhnya.
Mengenai anggaran, Tri mengatakan berencana menggelar KLB tersebut di Jakarta atau Bandung dengan dana sekitar Rp500juta. Saat ini, ia terus mengumpulkan dana untuk acara tersebut.
Ia mengatakan dalamĀ KLB tandingan ini, setiap kader boleh mencalonkan diri sebagai ketua umum." Yang penting kader Demokrat dan tidak ada tekanan," imbuhnya.