TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Bengkel AHRS di Jalan Tole Iskandar, Depok milik Asep Hendro hari ini tutup lebih awal, sebelumnya pada saat disambangi wartawan pada pagi harinya bengkel tersebut masih beroperasi seperti biasa.
"Iya tutup tadi jam 12. Gak tau kenapa," ujar salah seorang karyawan bengkel.
Sementara itu, Titin seorang pedagang minuman tak jauh dari lokasi mengatakan bahwa bengkel memang tutup lebih awal. Ia tidak tahu persis alasannya, tetapi ia menduga karena sejak tadi malam bengkel tersebut ramai didatangi wartawan.
"Tadi tutup, ribet kali banyak wartawan yang dateng," tukasnya.
Seperti diketahui, KPK menangkap tangan bos Asep Hendro Racing Sport (AHRS), Asep Hendro (AH) karena diduga terlibat praktek penyuapan dengan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) pada Kantor Pajak Wilayah Jakarta, Pargono Riyadi (PR), Selasa (9/4/2013) sore kemarin. Dia ditangkap lantaran diduga terlibat kasus dugaan suap pengurusan pajak pribadi.
Bersama Asep, KPK juga menangkap Pegawai Ditjen Pajak, Pragono Riyadi serta seorang swasta, Rukimin Tjahyono.
"Ketiganya kini tengah menjalani pemeriksaan intensif KPK," kata Juru Bicara KPK Johan Budi di kantornya, Jakarta, Selasa malam.
Dalam penangkapan yang terjadi di dua tempat itu, KPK juga mengamankan sejumlah uang. Saat ini terang Johan masih dilakukan penghitungan.
"AH ditangkap di rumah yang merangkap kantor di Jalan Tole Iskandar, Depok. Sementara PR dan RT di tangkap di Stasiun Gambir tepatnya di Pintu Selatan. Uang diamankan saat emangkap PR dan RT," kata Johan.