TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jusuf Kalla (JK) dan Gubernur Aceh Zaini Abdullah menggelar Round Table ke-9 terkait perbedaan pendapat tentang bendera dan lambang Aceh.
Acara tersebut merupakan undangan dari Institut Perdamaian Indonesia (IPI) dan Peace Architecture and Conflict Transformation Alliance (PACTA) dalam IPI-PACTA Aceh Program.
"Ini adalah tim penandatanganan MOU Helsinki Perdamaian RI dan GAM tahun 2005. Ini pertemuan informal," ujar Iskandar A. Gani, Asisten Pemerintahan Sekda Aceh, di Hotel Borobudur, Jakarta, Sabtu (13/4/2013).
Pertemuan tersebut, lanjut Iskandar, untuk membicarakan pro kontra bendera bulan bintang dan lambang Aceh yang telah menimbulkan gejolak karena dianggap bentuk pelanggaran terhadap UUD 1945.
"Hari ini mereka melihat di Aceh ada sebuah gejolak. (Pertemuan ini) Supaya nggak ada gejolak," katanya.
Setelah pertemuan tersebut, tim akan bertemu dengan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi di Hotel Aryaduta.
Berikut adalah yang hadir dalam pertemuan tersebut: Jusuf Kalla, Malik Machmud (Walikota Nangroe Aceh), Zaini Abdullah selaku Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, Hasbi Abdullah (Ketua DPRA Aceh), Hamid Awaludin, Sofyan Djalil, I.G. Agung Wesaka Puja.