TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tersangka dugaan tindak gratifikasi dalam proyek Hambalang, Anas Urbaningrum merasa di dalam proses hukum yang ia jalani dipengaruhi oleh dinamika politik yang terjadi di sekelilingnya. Ia bahkan menilai hal tersebut dapat dilihat dengan jelas oleh publik.
"Dari awal saya kira sudah jelas saat saya sampaikan pidato perpisahan di kantor demokrat, konteks hukum dan non hukum atas kasus yang saya hadapi itu sudah jelas. Boleh dibilang dinamika politik menyertai proses itu, bahkan publik dengan mudah membaca relasi prises hukum dan dinamika non hukum," ujarnya di Kantor Adnan Buyung Nasution and Partners, Plaza Alstom, Rabu (17/4/2013).
Lebih lanjut Anas mengatakan dirinya menyadari bahwa fenomena tersebut merupakan sebuah fenomena yang jamak terjadi dalam proses penegakan hukum di Indonesia.
Karenanya ia berharap tim kuasa hukumnya dapat menemukan kebenaran dan menegakan keadilan dalam konteks tersebut. Ia harap nantinya bisa terjabarkan secara terbuka untuk mengetahui lebih jelas terkait hal tersebut.
"Saya bersama tim lawyer yang membantu mencari kebenaran dan keadilan dalam konteks ini, sangat mungkin terkait dinamika diluar hukum itu. Kita tunggu saatnya nanti. Pasti ada kaitan-kaitan dengan soal non hukum," tandasnya.