TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrat menyebut caleg yang punya hubungan keluarga, jumlahnya kecil.
Meskipun, hasil penelitian Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) menyebutkan, bakal calon legislatif (bacaleg) yang diusung Partai Demokrat banyak memiliki hubungan kekerabatan.
"Karena mungkin yang disorot hanya itu, tapi kan yang lain enggak. Dari 560, kan cuma beberapa orang. Tapi, yang lainnya kan enggak," kata Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Melani Leimena Suharli di Gedung MPR, Jakarta, Senin (29/4/2013).
Menurut Melani, hak setiap individu untuk mencalonkan diri sebagai anggota legislatif. Lagipula, katanya, Demokrat menggunakan sistem seleksi dalam penentuan caleg.
"Seleksi itu setelah semua yang mendaftar, tentunya kami minta pendapat DPD juga. DPD yang beri masukan, karena mereka yang tahu daerah masing-masing," tutur Wakil Ketua MPR.
Melani memaparkan, bila DPD menyebut seorang caleg tokoh potensial dan sering mengunjungi konstituen, maka tidak masalah dicalonkan sebagai anggota legislatif.
"Kami tidak bisa menghalangi supaya dia tidak mencalonkan. Karena, Kami ingin juga mengumpulkan suara lebih banyak lagi. Jadi, tidak peduli pasangan suami istri, yang penting masukan dari DPD," jelasnya.
Melani mengatakan, Demokrat memakai lembaga survei untuk mengukur kekuatan di daerah.
"Siapa-siapa saja orang-orangnya yang bisa unggul. Dari dua indikasi itu, bisa ada suami istri dan keluarga," cetusnya.
Melani juga membantah bahwa kaderisasi di Demokrat berjalan lambat, sehingga yang dicalonkan banyak hubungan keluarga. Ia menegaskan, Demokrat ingin mengumpulkan suara terbanyak seperti Pemilu 2009.
Melani juga tidak mempermasalahkan jika Demokrat dicap sebagai partai dinasti. Sebab, caleg yang memiliki hubungan keluarga hanya bagian kecil dari 560 bacaleg.
"Kalau bagus, kami tidak ingin menyia-nyiakan kepada orang lain yang masih tanda tanya. Siapa-siapa yang bisa meraih suara, banyak kami terima," urainya.
Sebelumnya, Formappi menilai, bacaleg yang diusung Partai Demokrat banyak yang memiliki hubungan kekerabatan. Formappi mencatat, ada 18 nama bacaleg Partai Demokrat yang memiliki hubungan keluarga.
Formappi menemukan ada enam pasangan suami istri dari Partai Demokrat yang maju sebagai bacaleg, di antaranya Suady Marasabessy (PD-Maluku Nomor I) dan Derita Rina (PD-Maluku Nomor 3), Syarifudin Hasan (PD-Jabar III Nomor 1) dan Inggrid Maria Palupi Kansil (PD-Jabar IV Nomor 1), Teuku Riefky Harsa (PD-Aceh I Nomor 1) dan Adinda Yuanita (PD-Jabar VII Nomor 7), Heryanto (PD-Lampung I Nomor 9) dan Sri Budiyanti (PD-Lampung II Nomor 9), Sri Hidayati (PD-Jabar III Nomor 3) dan Putut Wijanarko (PD-Jatim VI Nomor 9), serta Rosyid Hidayat (PD-Jateng VI nomor 1) dan Setyarin Dwiretnati (PD-Jateng VII Nomor 4).
Kemudian, ada dua pasang hubungan bapak-anak, yakni Amir Syamsuddin (PD-Sulteng Nomor 1) dan Didi Irawadi Syamsudin (PD Jabar X Nomor 1), serta Gray Koes Moertiyah (PD-Jateng V Nomor 1) dan Eddy Wirabhum (PD-Jateng IV Nomor 3).
Lalu, Iti Octavia Jayabaya (PD-Bantgen I) anak Bupati Lebak Mulyadi Jayabaya, dan Edhie Baskoro Yudhoyono (PD-Jatim VII), anak Ketum PD, Susilo Bambang Yudhoyono. (*)