TRIBUNNEWS.COM, SRAGEN - Truk ekspedisi jenis Isuzu Elf 6 ban yang tertabrak Kereta Api Sancaka (101F) di perlintasan Masaran, Sragen, Jawa Tengah, pada Jumat (10/1/2025) pukul 00.49 WIB dinihari ternyata membawa muatan paket melebihi kapasitas dan daya angkut truk.
Seorang saksi mata mengatakan, truk sempat terbalik dan terkapar di atas rel karena truk tidak kuat melintas sebelum tertabrak oleh KA Sancaka yang datang melintas 30 menit kemudian lalu menabraknya.
"Truk kondisinya kelebihan muatan lalu terbalik di tengah rel dan medan jalan rel juga menanjak," ujarnya.
"Jarak waktu truk saat terbalik sebelum tertabrak oleh kereta juga cukup lama, sekitar setengah jam.
Sopir masih tertahan di kabin truk tapi kenek berhasil keluar," ujar saksi mata tersebut.
Saksi lainnya mengatakan dia mendengar masinis kereta membunyikan klakson kereta berkali-kali sebelum terjadi tabrakan.
Artinya, masinis dari jauh sudah melihat ada truk terkapar melintang di atas rel di jalur kereta yang akan dilintasinya.
Kondisi truk ekspedisi yang sarat muatan dan kondisi truk yang remuk tak berbentuk lagi. Petugas melakukan evakuasi sampai tiga kali di lokasi kecelakaan.
KA Sancaka (101F) menghajar sebuah truk di perlintasan sebidang JPL 82 KM 240+7 antar Stasiun Sragen - Masaran, Jumat dinihari tadi.
"Penumpang semua aman termasuk awak sarana perkeretaapian masinis dan petugas lain di dalam kereta api dalam kondisi baik, tidak ada yang mengalami luka," kata Manajer Humas KAI Daop 6 Yogyakarta Krisbiyantoro dalam keterangan tertulis pagi ini.
Baca juga: Truk Ekspedisi Tertabrak KA Sancaka di Sragen, Evakuasi oleh Petugas Butuh 1.38 Jam
Menurut Krisbiyantoro, proses evakuasi pembebasan truk tiga kali gagal. "Seling putus dan kemudian muatan truk dibongkar untuk dilakukan penarikan kembali," ujarnya.
Jalur hulu pun dapat dilalui kembali pada pukul 02.27 WIB setelah petugas Daop 6 dapat melakukan evakuasi bangkai kepala truk dari jalur hulu dalam waktu 1 jam 38 menit.