TRIBUNNEWS.COM - Pasukan khusus gabungan TNI yang berjumlah 137 orang pada waktu yang sama pukul 21.15 Wita berhasil menyusup ke daerah di sekitar pantai Kalimantan Timur dan Bima yang dikuasai negara “Sonora” dengan melaksanakan terjun KDOL (Kendali Depan Operasi Linud), Kamis (2/5/2013) malam.
Dalam rilis yang diterima redaksi Tribunnews.com, Jumat (3/5/2013), penyusupan dengan melaksanakan terjun KDOL ini merupakan rangkaian kegiatan operasi militer dalam rangka memandu dan mengendalikan operasi Lintas Udara (Linud) dan operasi pendaratan Amfibi di daerah yang dikuasai musuh dengan aman.
Keberangkatan tim KDOL dibagi menjadi dua titik star yang berbeda, tim satu dari bandara udara Juanda Surabaya dan tim dua dari bandara udara Ngurah Rai dengan menggunakan pesawat Hercules terbang diketinggian 6.000 fit.
Tim satu adalah pasukan khusus gabungan yang terdiri dari pasukan Gultor Kopassus, Den Jaka dan Den Bravo berjumlah 60 orang dibawah pimpinan Kapten Inf Romy, sedangkan tim kedua terdiri dari pasukan Intai Para Amfibi Marinir (IPAM), Ton Taipur AD dan Linud Kostrad berjumlah 77 orang dengan pimpinan Kapten Psk Tobing.
Setelah pendaratan dinyatakan berhasil, sesuai tugas dan tanggung jawabnya tim KDOL melaksanakan penyiapan operasi serbuan Amfibi untuk menguasai dan menduduki tumpuan pantai sedangkan operasi Lintas Udara membentuk tumpuan udara di daerah musuh, kegiatan ini dalam rangka penggabungan unsur Kogasratgab lain untuk melaksanakan operasi darat lanjutan.
Penyusupan yang dilakukan pasukan khusus gabungan TNI ini merupakan kegiatan awal dari rangkaian latihan pendahuluan yang dilaksanakan prajurit TNI dalam Latihan Gabungan TNI tingkat Divisi tahun 2013 di Asem Bagus, Jawa Timur.
Prajurit TNI Berhasil Susupi Daerah Musuh di Kalimantan Timur dan Bima
Editor: Widiyabuana Slay
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger