Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembukaan kantor OPM (Organisasi Papua Merdeka) di Inggris menunjukkan adanya negara sahabat yang bermain dua kaki. Hal itu dikatakan Anggota Komisi I DPR Tantowi Yahya di Jakarta, Selasa (7/5/2013).
"Dalam tataran formal mereka mendukung kita, tapi mereka membiarkan LSM, Pers, media dan bagian dari pemerintah mereka sendiri menggebuki kita," kata Politisi Golkar itu.
Tantowi mengatakan pemerintah harus waspada agar aksi tersebut tidak terjadi lagi di masa mendatang. Ia juga meminta agar pemerintah menyampaikan keberatan kepada Inggris.
"Apa yang sudah dilakukan Menlu Marty Natalegawa sudah benar," tuturnya.
Mengenai gelar bangsawan yang diberikan Inggris kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Tantowi mengatakan pemeberian itu tak perlu dikembalikan.
"Itu pemberian, jangan dikembalikan dan gak ada hubungannya sama sekali," ujarnya.
Pada bulan Oktober 2012, Presiden SBY menerima gelar penghargaan dari Ratu Elizabet II dengan gelar bernama "Knight Grand Cross in the Order of the Bath". Gelar itu merupakan kelas tertinggi dari Order of Bath.
Penghargaan ini pertama kali diberikan oleh Raja George I pada tahun 1725. Penghargaan ini diberikan kepada mereka yang memiliki prestasi menonjol, baik dari kalangan militer maupun masyarakat sipil.