Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan melaporkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ke Mabes Polri terkait penyitaan mobil Mantan Presiden PKS, Lutfi Hasan Ishaaq (LHI).
Hal itu pun mengundang pertanyaan berbagai pihak mengapa PKS begitu reaktif terhadap kasus yang menjerat mantan presidennya.
"Saya kira memang reaksi keras elite PKS akhir-akhir ini mengundang banyak pertanyaan berbagai pihak," kata Pengamat Politik UIN Syarif Hidayatullah Gun Gun Heryanto kepada Tribunnews.com, Minggu (12/5/2013).
Seharusnya, kata Gun Gun, jika memang PKS percaya diri kasus tersebut sifatnya urusan hukum LHI sendiri. Sehingga tidak terlampau membangun mekanisme pertahanan diri berlebihan.
"Karena over protective akan mudah menjadi blunder politik bagi PKS sendiri," tuturnya.Ia juga mengatakan PKS dengan agresivitas verbal petingginya di media akan memantik relasi antagonistik dengan banyak pihak terutama KPK.
"Saya kira hingga sekarang, terlepas dari berbagai plus minus KPK, lembaga ini masih menjadi satu-satunya lembaga penegakkan hukum terutama kasus korupsi yang masih diharapkan perannya," ungkapnya.
Gun Gun pun berharap PKS menyikapi kasus LHI secara proporsional dan jangan sampai muncul kesan partai itu melindungi mantan presidennya.
Mengenai target perolehan suara di Pemilu 2014, Gun Gun memprediksi adanya penurunan yang dialami PKS. "Sulit rasanya mencapai target 3 besar," katanya.
Pasalnya, Gun Gun melihat kasus LHI akan terus bergulir hingga menjelang pemilu 2014. "Karena persoalan LHI ini masih akan terus snowball jelang Pemilu. Dan ini bisa menjadi entry bagi delegitimasi citra PKS oleh lawan-lawan politik PKS di tahun politik ini," ungkap Gun Gun.