TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aiptu Labora Sitorus (LS) anggota Polda Papua menjadi sorotan banyak pihak. Bagaimana tidak total transaksi perbankannya dari tahun 2007 hingga 2012 berjumlah ratusan miliar rupiah.
Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Brigjen Pol Arief Sulistyanto saat ditemui wartawan mengungkapkan jumlah miliaran tersebut merupakan akumulasi transaksi uang keluar masuk melalui rekening Aiptu Labora Sitorus.
"Bagaimana sudah diberitakan, memang ada seorang oknum di Polda Papua, kami dapat dari hasil laporan PPATK hasil pemeriksaan ini salah satunya adalah sebagai anggota polisi, memang jumlah transaksinya yang diberitakan seolah-olah Rp 1,2 trilun Rp 900 miliar dan sebagainya, ini adalah jumlah kumulatif dari seluruh transaksi sejak 2007 sampai 2012. Jadi harus dibedakan rekening dia pribadi dengan rekening bisnis yang bersangkutan," kata Arief di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (15/5/2013).
Arief mencontohkan bagaimana transaksi kumulatif tersebut, bila seseorang menyimpan uang Rp 5 miliar, kemudian diambil Rp 1 miliar maka akan ditulis sisanya Rp 4 miliar, kemudian bila diambil satu milar lagi maka pengambilan tercatat dan sisanya tercatat Rp 3 miliar. Semua itu digabungkan sehingga Rp 5 miliar ditambah Rp 1 miliar ditambah Rp 4 miliar ditambah Rp 1 miliar ditambah Rp 3 miliar sehingga transaksinya mencapai Rp 14 miliar.
"Saya perlu luruskan ini jangan sampai begitu dibuka loh kok cuma segitu, rupanya akumulasi total yang ada," ucap Arief.
Menurut Arief ada 60 rekening yang berkaitan dengan rekening milik Aiptu Labora. Sejumlah rekening tersebut berkaitan dengan kegiatan usaha yang bersangkutan.
"Ini dugaan, kenapa dari beberapa perusahaan yang diduga berkaitan dengan rekening bersangkutan. Tetapi dalam perusahaan tersebut tidak ada satu pun nama yang bersangkutan (Labora) sebagai penngurus atau Direksi. Dia memperoleh jumlah cukup besar itu karen total dari 2007 sampai 2012 itu dijumlahkan semua," paparnya.
Dari 60 rekening tersebut ada beberapa atas nama pihak sebagai pengurus perusahaan.
"Dalam semua transaksi yang terjadi itu tidak menggunakan rekening atas nama LS tapi rekening perusahaan, tapi begitu ditelusuri semua terakhir ada yang mengalir ke atas nama LS ini," katanya.
Atas nama Labora sendiri hanya ada dua rekening. Tetapi satu rekening Laboran tidak mencantumkan profesinya sebagai anggota Polri melainkan pekerjaannya swasta.
"LS menggunakan nama sendiri tapi ada identitas yang bukan sebagai anggota Polri tapi swasta, sehigga begini, pihak bank tidak bisa melaporkan profile bersangkutan karena identitas itu," ucapnya.
Satu Rekening Aiptu Labora Tercatat Bukan Sebagai Anggota Polri
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Johnson Simanjuntak
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger