Laporan wartawan tribunnews.com : Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Aiptu Labora Sitorus sudah 27 tahun bertugas di Papua. Ia merupakan bintara senior di Bumi Cendrawasih tersebut.
Demikian diungkapkan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Pusat Pendidikan Reserse dan Kriminal Megamendung, Bogor, Jawa Barat, Jumat (17/5/2013).
"Informasinya 27 tahun di Papua, makanya dia Aiptu, bintara senior," ucap Boy.
Melihat pengabdian Labora yang begitu lama di Papua tentu saja ia banyak paham tentang keadaan geografis wilayah tersebut.
Dijelaskan jendral polisi bintang satu ini, di Papua seseorang punya ruang untuk melakukan bisnis dan itu fakta yang dilihat dari kondisi geografis. BBM di Papua bisa jadi bahan komoditas yang dilakukan oleh mereka-mereka yang secara resmi tidak menjangkau seperti kebutuhan BBM bagi masyarakat yang ada di pulau-pulau.
"Apalagi Raja Ampat sudah berkembang jadi tempat wisata, pulau wisata itu pasti ada banyak peningkatan BBM," ucapnya.
Untuk usaha yang dilakukan Labora, tentu harus dilihat aturannya. Apa yang dilakukan Labora itu legal, tetapi kalau memang bintara tinggi tersebut terkait penimbunan BBM tentu hukum akan menjeratnya. Saat ini Labora sudah menjadi tersangka kasus BBM ilegal dan diseleidiki pula masalah illegal loging dan juga Tidak Pidana Pencucian Uang (TPPU)-nya.
"Kalau tidak ilegal, kita akan lihat lagi, pemeriksaan belum selesai," ujarnya.
Saat ini Labora masih harus menjalani pemeriksaan di Polda Papua. Penyidik di Papua yang dibantu penyidik Bareskrim terus menelusuri kasus tersebut.
Bukan hanya itu tim Divisi Propam pun turun untuk melihat adanya keterlibatan anggota Polri lain dalam kasus tersebut.
"Katanya ada Divisi Propam akan melakukan pemeriksaaan untuk mendalami kalau ada keterlibatan anggota lain," ucapnya
Aiptu Labora Sitorus Sudah 27 Tahun Dinas di Papua
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Gusti Sawabi
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger