News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kasus Impor Daging Sapi

Usai Bersaksi di Tipikor, Rumah Maharani Sepi

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Maharani Suciono bersaksi di persidangan kasus suap pengurusan kuota impor daging sapi dengan terdakwa Direktur PT Indoguna Utama, Aria Abdi Effendi dan Juard Effendi di Pengadilan Tipikor, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (17/5/2013). Rani, sapaan akrab Maharani, mengaku uang Rp 10 juta yang ada di tangannya saat itu diberi oleh Ahmad Fathanah. Warta Kota/Henry Lopulalan

Laporan Warta Kota, Budi Sam Law Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Usai kesaksian Maharani Suciyono (28) di sidang Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jumat (17/5//2013), rumah Maharani di kawasan Kramatjati Jakarta Timur, tampak sepi.

Pantauan Warta Kota, Jumat (17/5/2013) malam sekira pukul 21.00, rumah Maharani di daerah Kramatjati, Jakarta Timur tepatnya kelihatan sepi dan lengang. Walau sepi, Rumah Rani yang sederhana itu tampak terang. Lampu di teras rumahnya tampak menyala.

Rumah di mana Rani tinggal adalah rumah dinas, karena orangtua adalah pengajar di sebuah sekolah yang berada dekat rumah tersebut. Rumah Rani berjarak sekitar 30 meter dari gerbang sekolah itu.

Untuk menuju rumah Rani memang harus melewati gerbang sekolah. Setelah melewati halaman, sebelum masuk ke teras depan sekolah, di sebelah kanan ada rumah mungil satu lantai seluas 7X8 meter yang dipagari dengan pagar kawat besi. Di rumah itulah Maharani tinggal.

Di depan rumah ada kanopi dengan asbes yang ditopang 4 bambu. Halamannya tampak teduh dengan sejumlah tanaman yang sepertinya kurang terawat.

Genteng rumah dari tanah liat juga terlihat kusam kehitaman. Kontras dengan kusen rumah berwarna putih. Pada kaca depan rumah sejumlah sticker lusuh tampak menempel kuat.

Gani (45), warga sekitar yang berprofesi sebagai tukang ojek dan mangkal tak jauh dari rumah Rani, mengatakan sejak kasus Maharani ditangkap KPK bersama Ahmad Fatahanah mencuat awal Februari 2013 lalu, ia tak lagi pernah melihat teman-teman Rani yang bermobil datang dan berkumpul di depan rumah Rani.

"Dulu sering datang, sekalipun malam. Tapi sekarang enggak lagi. Bahkan ngeliat Rani pun sudah gak pernah lagi sejak itu," kata Gani.

Menurut Gani, kadang Rani berseliweran di depan sekolah atau di depan rumahnya untuk membeli sesuatu ke warung, namun sekarang tidak lagi. "Kalau ibunya sih, warga masih lihat. Bahkan masih ngajar juga kok," kata Gani.

Setahu Gani, ibu Rani tinggal di rumah itu bersama dua anaknya yakni seorang pria dan seorang perempuan. Sementara suaminya atau ayah Rani, sudah lama bercerai dengan ibunya.

Dua anak yang masih tinggal bersama ibunya adalah seorang pria, Anggi Kumartiyana Pratama (23) serta anak kedua adalah Maharani Suciyono (19) atau yang akrab dipanggil Rani.

Sarmadi (63) ketua tempat Rani tinggal menjelaskan, ibu Rani dan dua anaknya sudah lebih dari 15 tahun tinggal di wilayahnya. Namun mereka tidak pernah secara resmi mendaftarkan diri ke ketua RT.

Keluarga tersebut, kata Sarmadi, masih tercatat sebagai warga RT sebelah, yang bertetangga dengan rumah Rani saat ini. Sebab dulu, ibu Rani mengontrak rumah di wilayah itu tak jauh dari sekolah. "Jadi mereka bukan warga saya, walau tinggal di wilayah saya," kata Sarmadi.

Sarmadi mengaku cukup mengenal ibu Rani yang kini sudah bercerai dengan suaminya. Namun Sarmadi mengaku tidak mengenal dua anak mereka, terutama Rani.

Menurutnya, Rani jarang bergaul dengan warga sekitar. "Apalagi setelah kasusnya sama KPK mencuat, jadi gak pernah ngeliat Rani. Denger-denger sih sekarang tinggal sama bapaknya, tapi gak tahu dimana," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini