TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi XI DPR Harry Azhar Azis mengatakan, pemilihan Chatib Basri sebagai menteri keuangan (Menkeu) yang baru merupakan pilihan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Nantinya Chatib Basri akan diuji di DPR terutama dalam membawa kebijakan pemerintah dan anggaran, sehingga saya tidak bisa menjamin apakah Chatib akan berhasil atau tidak sebagai Menkeu," kata Harry ketika dikonfirmasi, Senin (20/5/2013).
Politisi senior Partai Golkar ini mengingatkan agar Chatib Basri belajar dari kegagalan dua Menkeu sebelumnya yakni Agus Martowardojo dan Sri Mulyani Indrawati.
"Terutama ketika berhadapan dengan DPR, khususnya Komisi XI, itu rasional jadi bila tidak kuat dan mampu meyakinkan kebijakan-kebijakan pemerintah, bisa berbahaya posisi Chatib sebagai Menkeu," kata Harry.
Menurut Harry, Agus Marto dianggap inkonsistensi terhadap pernyataan yang pernah dilontarkan sebelumnya kepada DPR, khususnya terkait PT Newmont Nusa Tenggara. Saat itu, Agus menyatakan akan mundur sebagai menteri keuangan apabila pemerintah gagal atau kalah saat gugatan terhadap Mahkamah Konstitusi (MK).
Tapi, ternyata MK memenangkan gugatan terhadap pemerintah. Namun, Agus Marto juga tidak mundur dari jabatannya.
Sementara itu, Sri Mulyani Indrawati dinilai inkonsistensi, khususnya terhadap kasus pemberian dana talangan (bail out) Bank Century. Harry menganggap profesionalitas seseorang di posisi ini akan diuji, apakah sikapnya akan netral atau cenderung condong terhadap kekuasaan partai politik.
Seperti diketahui, Presiden SBY akhirnya memilih Chatib Basri sebagai Menkeu yang baru menggantikan Agus Marto. Pemilihan Chatib Basri sudah diduga banyak pihak sebelumnya.
Pekerjaan berat yang akan dipikul Chatib dalam waktu dekat adalah berusaha meyakinkan Dewan mengenai Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) Perubahan 2013 yang akan membahas soal rencana kenaikan harga BBM bersubsidi dan juga soal BLSM pengganti BLT.