TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam mengaku siap menghadiri panggilan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) untuk dimintai klarifikasi soal kicauannya di media sosial Twitter yang berbau SARA.
"Untuk sementara saya siap sajalah hadiri undangan Komnas HAM. Salah besar kalau Komnas HAM meributkan ini. Jangan sewotlah," kata Dipo, Jumat (24/5/2013).
Dipo Alam mempertanyakan bagian mana dari ucapannya yang berbau SARA. "Saya sudah jelaskan karena Magnis Suseno itu membuat satu pernyataan yang apa namanya yang berbau politis. Saya kan counter saja," kata Dipo Alam.
Sebelumnya, Ketua Subkomisi Pemantauan dan Penyelidikan Pelanggaran HAM, Natalius Pigai, ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Jumat (24/5/2013), pagi, mengatakan Dipo Alam akan dipanggil oleh Komnas HAM untuk memperjelas tulisan di Twitter berbau SARA menanggapi protes terbuka Frans Magnis mengkritik surat terbuka Franz Magnis Suseno kepada Appeal of Conscience Foundation (ACF) yang akan memberikan penghargaan World Stateman Award kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Saya kan cuma mengkritik balik. Kalau Presiden dikritik dianggap biasa saja. Aneh juga kalau saya mengkritik balik tidak boleh," kata dia.